KakaoTalk Resmi Diakuisisi Daum Communications
Layanan instant messaging mobile telah menjadi bisnis yang menggiurkan bagi sejumlah raksasa teknologi lainnya. Setelah Viber dibeli oleh Rakuten dan WhatsApp oleh Facebook, kini giliran KakaoTalk yang dicaplok oleh Daum Communications, portal web terbesar kedua di Korea Selatan, negara yang juga jadi basis KakaoTalk. Kedua perusahaan akan melakukan merger menjadi DaumKakao.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti dana yang mesti dikucurkan Daum guna mengambil alih KakaoTalk. Namun, nilai kapitalisasi pasar DaumKakao (secara gabungan), diperkirakan lebih dari 3 triliun Won atau sekitar Rp 34 triliun. Sebagai perbandingan, pesaing terdekat Daum, Naver yang juga pemilik LINE bernilai 25,56 triliun Won atau setara Rp 290 triliun.
“Karena kami tidak tumpang tindih di daerah bisnis mereka, kompetensi Kakao dalam platform mobile, ditambah dengan kekuatan Daum dalam hal konten, SDM, dan bisnis yang terampil akan membuat pertumbuhan berkelanjutan“, kata CEO Daum, Choi Sae, seperti dikutip dari Korea Times.
Rencananya, kesepakatan akuisisi sekaligus peresmian merger kedua perusahaan bakal ditutup pada 1 Oktober mendatang. Setelah itu, sebanyak 600 karyawan KakaoTalk akan bergabung ke Daum yang kini berjumlah sekitar 2.600 karyawan.
KakaoTalk sendiri sebelumnya dimiliki oleh Kakao Corp. Layanan tersebut itu dirikan oleh Beom Soo Kim, mantan CEO NHN Corp (perusahaan yang kini menjadi bagian dari Naver) pada 2006 silam di Seoul, Korea Selatan.
KakaoTalk berhasil mengumpulkan pendapatan tahunan mencapai US$ 200 juta pada tahun lalu. Pendapatannya ditopang berkat penjualan sejumlah produk digital, seperti game sosial, sticker, m-commerce, dan kemitraan dengan sejumlah brand dan selebriti.
Kini, aplikasi KakaoTalk telah memiliki sekitar 145 juta pengguna bulanan di 234 negara dan tersedia dalam 14 pilihan bahasa. Pihaknya mengklaim, sebanyak 93 persen pemilik smartphone di negara asalnya itu menggunakan KakaoTalk. Kendati demikian, jumlah pengguna global KakaoTalk belum sebanding dengan LINE yang memiliki 400 juta pengguna, WeChat 335 juta pengguna, WhatsApp mencapai setengah miliar lebih pengguna.