PC Gaming Murah untuk Kompetisi DotA 2
Kesimpulan

Akhirnya, pengujian yang memakan waktu lebih dari dua minggu ini selesai juga. Kami tidak menyangka kalau menguji game DotA 2 pada berbagai hardware bisa lebih rumit daripada melakukan 3(tiga) review motherboard :p. Banyak sekali variabel yang terdapat dalam pengujian, dan pengulangan pengujian yang harus dilakukan cukup banyak karena kami menggunakan HDD, bukan SSD. Namun, semuanya cukup terbayar saat kami akhirnya bisa mempelajari sejauh apa DotA 2 membebani CPU dan GPU masa kini, dan memformulasikan spesifikasi PC yang termurah untuk bisa bermain DotA 2 dengan mulus untuk menangani skenario permainan DotA 2 tingkat kompetitif sekalipun. (seandainya Anda melompati halaman sebelumnya, berikut ini spesifikasi beberapa PC tersebut)




Sebelum kami menutup artikel ini, ada beberapa catatan terakhir yang ingin kami sampaikan. Pertama, pemilihan komponen inti (CPU,GPU) untuk membuat PC di atas hanya berdasarkan pertimbangan performanya pada DotA 2. Disini kita bisa melihat bahwa performa terbaik dihasilkan oleh sebuah CPU dual-core dan VGA murah yang kebetulan memiliki performa baik pada DotA 2. Namun, Anda jangan lantas berasumsi bahwa setup ini akan optimal pada semua skenario penggunaan lain. Sebagai contoh: Core i3-4130 dan A8-6600K memang memiliki performa grafis terintegrasi yang masih sedikit kalah dari solusi add-on ekonomis (kemungkinan juga karena RAMnya hanya DDR3-1600), tetapi, performa kedua CPU ini dalam hal multi-threading masih jauh lebih baik dari Pentium G3220.
Catatan berikutnya adalah ingat bahwa standar ’50 FPS minimum’, kami buat berdasarkan perbincangan kami dengan beberapa pemain DotA 2. Anda bisa saja memiliki tingkat toleransi framerate yang berbeda dengan standar kami, karena persepsi FPS yang nyaman akan sangat berbeda pada tiap individu. Ada beberapa gamer yang masih tidak merasa game-nya tersendat pada tingkat FPS rendah seperti 30 FPS sekalipun! Bagi Anda yang tidak masalah bermain dengan FPS agak rendah (30-an) ini, tentunya bisa membangun PC yang lebih murah lagi dengan berbasis Pentium G3220 tanpa GPU add-on, atau APU A6-5400K tanpa gpu add-on.
Pengalaman menguji DotA 2 ini memang cukup melelahkan, namun telah ‘membuka’ mata kami bahwa DotA 2 tidaklah ‘seenteng’ yang diperkirakan banyak gamer, sebuah pengalaman yang berharga! Lalu, apakah tim JagatReview akan menggunakan DotA 2 sebagai benchmark standar review? Jawabnya: tidak. Pengujian DotA 2 melibatkan berbagai prosedur yang cukup merepotkan, belum lagi ditambah keharusan update, mengaplikasikan patch (yang mungkin mengubah performa), dan lain sebagainya. Belum lagi engine DotA 2 kurang optimal untuk ‘menyiksa’ hardware terbaru dan teratas, dan tidak menunjukkan scaling performa yang baik saat menggunakan CPU Multi-core dan juga konfigurasi multi-GPU. Kami hanya akan menguji DotA 2 pada pengujian khusus seperti ini. Sempat terpikir untuk membuat artikel membangun PC yang bisa menangani DotA 2 1080P maxxed out, namun melihat tumpukan hardware review kami yang sudah mulai ‘menggunung’ karena tes DotA 2 ini, kami mengurungkan niat kami.
Akhir kata, artikel membangun PC gaming murah untuk Kompetisi DotA 2 ini masih amat jauh dari sempurna, namun kami berharap berbagai pengujian hardware PC yang kami lakukan pada DotA 2 bisa sedikitnya memberi gambaran pada Anda sekalian akan kebutuhan PC untuk menjalankan DotA 2, yang bisa dijadikan acuan saat membangun PC Gaming, ataupun membangun seperangkat PC untuk kebutuhan PC rental/Game Center. Sampai jumpa di artikel kami berikutnya!














