Qualcomm Jajaki Akuisisi Pembuat Chip Asal Israel
Raksasa vendor chip mobile, Qualcomm dikabarkan tengah menjajaki akuisisi bisnis di Wilocity, pembuat chip jaringan asal Israel. Qualcomm diperkirakan mesti menggelontor dana hingga US$ 300 juta bila ingin memboyong Wilocity.

Lantas apa yang dicari Qualcomm di Wilocity? Ini mengingat Qualcomm sudah memiliki sejumlah teknologi dan inovasi terdepan di produk chipnya. Belakangan diketahui, Wilocity merupakan vendor chip yang mengembangkan chipset jaringan wireless yang mampu menawarkan kecepatan internet hingga 7Gbps.
Kemungkinan besar, seperti dikutip dari TheMarker, Qualcomm ingin mengadopsi teknologi Wilocity tersebut ke produk chipset-nya. Sehingga, smartphone yang membenamkan chipset Qualcomm mampu mendukung kecepatan data jauh lebih tinggi dari kecepatan LTE 4G (75 Mbps) dan LTE-Advance (300 Mbps).
Wilocity sendiri berhasil mengembangkan chipset nirkabel 802.11ad yang juga dikenal sebagai WiGig (Wireless Gigabit) pada pita frekuensi radio 60GHz. Teknologi ini jauh lebih tinggi dibanding standar jaringan nirkabel 802.11g, 802.11n, dan 802.11ac.

Sayangnya, kecepatan transfer hingga 7Gbps pada WiGig mesti mengorbankan daya jangkauan sinyalnya. Perangkat pemancar sinyal jaringannya hanya mampu menjangkau area beberapa meter saja dan kurang bisa menembus dinding. Sebab, router mesti ditempatkan tak jauh dan tanpa halangan dari perangkat penerimanya, seperti smartphone dan laptop. Sehiggga, teknologi ini hanya cocok digunakan di ruang tertutup tanpa sekat, seperti ruang keluarga dan ruang rapat.
Hingga saat ini, Qualcomm belum mencapai kesepakatan dengan perusahaan yang didirikan pada 2007 silam itu. Keduanya juga belum menyetujui semua syarat akuisisi. Wilocity sendiri memiliki 60 karyawan. Sebagian besar dari mereka berasal dari Israel. Bila kesepakatan kelar, kemungkinan semua karyawan Wilocity akan dipindahkan ke markas Qualcomm di San Diego, Amerika Serikat.
Qualcomm bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik berinvestasi di Wilocity. Ada sejumlah raksasa lain, seperti Marvell, Cisco, Pegatron, Bencmark Capital, Sequoia, Vintage Investment Partners, dan Tallwood Partners. Dari sejumlah investor tersebut, Wilocity berhasil mengumpulkan pendanaan hingga US$ 105 juta. Hanya saja, baru Qualcomm sudah serius ingin membeli Wilocity secara keseluruhan.