Riset: Pengguna Kantoran Mulai Tinggalkan Office
Perusahaan maupun instansi sebenarnya hanya membuang-buang uang untuk membayar lisensi Microsoft Office untuk jajaran komputer kantornya. Aplikasi pembuat dokumen kerja itu mulai ditinggalkan dan pekerja kantoran mulai beralih menggunakan aplikasi serupa berbasis cloud, seperti Google Docs. Demikian menurut klaim penelitian terbaru dari SoftWatch, startup analisis aplikasi.

Itu merupakan hasil analisis yang dilakukan SoftWatch selama tiga bulan terhadap penggunaan Office Suite di 51 perusahan global yang mewakili sekitar 148.500 karyawan. Hasilnya, seperti dikutip dari PC World, tujuh dari sepuluh karyawan tidak menggunakan aplikasi Office.
Laporan itu menunjukan, rata-rata karyawan hanya menghabiskan waktu 58 menit per hari dari jam kantornya dalam menggunakan Office dan membuka email klien melalui Outlook. Sementara penggunaan Microsoft Excel hanya delapan menit per hari. Yang cukup ironis ialah, penggunaan Word dan Power Point tertinggal jauh, masing-masing hanya lima menit dan dua menit per harinya.
“Dengan mengungkapkan fakta bahwa aplikasi Microoft Office yang benar-benar digunakan ternyata jauh lebih sedikit dari yang telah diperkirakan. SoftWatch kemudian menghilangkan rasa takut dan keraguan dalam mengambil keputusan untuk transasi dari Microsoft ke Google Apps,” kata CEO SoftWatch, Uri Arad.

SoftWatch memandang, sekitar 70 persen pengguna word dan 30 persen pengguna Excel yang tidak aktif, jusru memilih menggunakan aplikasi alternatif, seperti yang disediakan Google. Aplikasi Google tersebut, mencakup Docs dan Spreedshees bisa diakses secara gratis tanpa biaya lisensi asal terhubung dengan internet.
“Untuk pertama kalinya, mereka akan memiliki data rill yang memungkinkannya untuk membuat keputusan cerdas tentang transisi ke Google Apps, menikmati manfaat dari solusi berbasis cloud dan secara signifikan mengurangi lisensi software mereka,” imbuhnya.
Pandangan hasil laporan Softwatch diduga kuat punya keberpihakan dengan Google. Startup tersebut diketahui juga memliki perjanjian bisnis dengan Google sebagai penjual maupun pengembang aplikasi di layanan Google. Tidak pasti juga, apakah faktanya di lapangan banyak pengguna kantoran memang mulai beralih ke aplikasi dokumen berbasis cloud, lantaran masalah biaya lisensi. Padahal, Office sendiri juga menyediakan layanan online serupa yang bisa diakses secara gratis, seperti halnya Google Docs.