Samsung Ternyata Pernah Bikin Ponsel Berbasis Palm OS
Saat ini, Samsung memang sangat dikenal sebagai vendor smartphone papan atas dan juga nomor satu di dunia dalam penjualannya. Hal tersebut tak lepas dari strateginya yang menghadirkan beragam tipe smartphone, dan juga penggunaan platform ternama milik Google, yaitu Android.
Namun siapa sangka, Samsung yang merupakan perusahaan elektronik ternama asal Korea Selatan itu, sebelumnya pernah menghadirkan beragam ponsel dengan beragam platform dan salah satunya adalah platform Palm OS.
Bagi Anda yang merasa asing dengan Palm OS, platform ini dikembangkan oleh Palm Inc. yang ditujukan khusus untuk perangkat PDA (Personal Digital Assistant) dan dioperasikan melalui perangkat layar sentuh (touchscreen) menggunakan pen stylus. Pada masa kejayaannya, Samsung turut ambil bagian dalam persaingan PDA dengan menghadirkan PDA berbasis Palm OS untuk pertama kalinya yang meluncur pada 2001 dengan nama seri Samsung SPH-i300.

PDA atau bisa disebut juga sebagai ponsel cerdas itu, dijual oleh Samsung hanya di Amerika Serikat dan dipegang oleh salah satu operator ternama, Sprint. Pada saat itu, Samsung SPH-i300 sudah dilengkapi dengan layar sentuh berwarna menggunakan pen dengan resolusi 160×240 pixel.
Kemudian dua tahun setelahnya, Samsung meluncurkan suksesor SPH-i300, yaitu SPH-i330. Pada ponsel cerdas PDA SPH-i330, Samsung hanya melakukan beberapa perubahan desainnya yang lebih tipis, namun tetap mengusung platform Palm OS.

Adapun pada saat itu, Samsung telah melakukan beberapa invoasinya dalam menghadirkan ponsel berplatform Palm OS dengan menghadirkan SPH-i500 dan SPH-i550. Pada ponsel tipe tersebut, Samsung merancangkan cukup berbeda dari sebelumnya, yaitu model clamshell dan juga hanya diluncurkan di Amerika Serikat oleh Sprint.

Kehadiran Samsung SPH-500, SPH-i330 dan SPH-i550, sempat diminati oleh para pecinta platform Palm OS karena desainnya yang slim. Berbeda dari Palm yang juga turut menghadirkan ponsel dengan nama Palm Treo 650. Ponsel milik Palm itu sangat tidak disukai karena bentuknya yang terlalu bongsor.
Kini setelah 10 tahun lebih berlalu, hal tersebut hanyalah tinggal kenangan dan saat ini Samsung sangat menikmati masa kejayaannya dalam menguasai pangsa pasar smartphone bersama Android. Dalam masa pengembangan ponselnya, Samsung telah menggunakan beberapa platform yang cukup ternama pada masanya seperti Symbian dan Windows Mobile.
Sebelumnya, Samsung juga pernah mengembangkan sistem operasi mobile buatannya sendiri yang bernama Bada OS. Namun sayangnya, Samsung menghentikan pengembangan OS-nya itu dan lebih memilih mengembangkan sistem operasi mobile berbasis Linux, yaitu Tizen OS. Bahkan pengembangan Tizen OS yang dilakukan Samsung kali ini mendapat dukungan dari beberapa perusahaan ternama seperti China Baidu, ZTE, dan dua operator ternama asal Jepang dan Amerika Serikat, Softbank Mobile dan Sprint.
Sumber: PhoneArena