EMC: 53 Persen Data di Indonesia Belum Terlindungi dengan Baik
EMC yang merupakan salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak diberbagai layanan seperti, penyimpanan data, pengolahan data, dan analisis data, hari ini (12/06), kembali memaparkan hasil penelitiannya mengenai Jagat Digital yang berfokus di Indonesia, yang menunjukkan hasil lonjakan data (Big Data) yang terjadi di pasar terus berkembang.
Terjadinya lonjakan data dalam beberapa bulan terakhir ini, tak lepas dari berkembangnya teknologi digital seperti smartphone dan tablet. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya teknologi tersebut, beberapa perusahaan ternyata cukup pintar dalam memanfaatkan penggunaan teknologi terbaru untuk dijadikan sebagai sarana pendukung strategi bisnisnya.

Adi Rusli, selaku Managing Director, EMC Indonesia, mengungkapkan bahwa, “Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh IDC, pertumbuhan data yang terjadi akan terus meningkat hingga 10x lipat dari 2013 ke 2020”.
Di samping itu, Adi juga turut memaparkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh EMC dari IDC, terdapat sekitar 53 persen lonjakan data yang terjadi di Indonesia, belum terlindungi dengan baik. Bahkan cenderung tidak pernah dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan ketika mengalami peningkatan aliran data.
Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan beberapa perusahaan yang ada di negara berkembang, yang mana beberapa perusahaan tersebut melakukan berbagai analisa dari hasil lonjakan data yang terjadi untuk membantu meningkatkan serta menjaga peluang bisnisnya dari para pesaing.
Menurut EMC, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk memperoleh nilai lebih melalui pemanfaatan serta menganalisa aliran data yang mereka miliki. Selain itu, data yang dihasilkan, misal dari sistem selular atau perbankan, diharapkan dapat dikelola dengan baik dan tentunya dapat menekan biaya operasional yang tinggi.