Pesawat Bertenaga Surya Siap Uji Coba Keliling Dunia
Penggunaan energi alternatif selain bahan bakar fosil, bukan hanya populer di kendaraan darat saja, melainkan juga yang beroperasi di langit. Swiss dilaporkan siap menguji coba pesawat bertenaga surya (solar-power) generasi kedua dengan mengelilingi dunia mulai tahun depan.
Pesawat ramah lingkungan itu dinamakan Solar Impulse 2. Ini merupakan generasi kedua dari pesawat bertenaga surya pertama buatan Swiss yang sebelumnya berhasil melintasi Benua Amerika pada tahun lalu.
Versi pertama pesawat itu juga berhasil mencatatkan sejumlah rekor, termasuk menjadi pesawat tenaga surya berawak pertama di dunia yang mengudara selama 26 jam dan melintasi antar benua. Kali ini, pesawat kedua yang juga dikembangkan oleh Swiss Federal Institute of Tehnology itu diharapkan bisa memecahkan rekor baru lagi.
Seperti dikutip dari BBC, Solar Impulse 2 juga sudah melakukan serangkaian uji coba dalam beberapa pekan terakhir ini,. Pimpinan proyek tersebut merasa yakin semua sistem di pesawat yang telah dikembangkan lebih dari satu dekade itu siap mengelilingi dunia.
Hampir keseluruhan bodi pesawat dibuat dari serat karbon sehingga beratnya hanya 2,3 ton saja. Namun, Solar Impulse 2 memiliki sayap 72 meter lebih lebar dari Boeing 747 jet. Sayap selebar itulah yang digunakan untuk menaruh 17 ribu panel surya di atasnya.
Dalam kondisi siang hari, panel surya tersebut mampu mengisi ulang baterai lithium sehingga bisa digunakan untuk menjaga agar baling-baling pesawat tetap berputar sepanjang malam. Selain itu, tenaganya juga dipakai untuk menggerakkan empat mesin ‘brushless electric motors‘ sehingga mampu memberikan kecepatan pesawat hingga 140 kilimoter per jam.
Rencananya, lepas landas perdana Solar Impulse 2 dalam uji coba nanti akan dimulai dari lapangan udara Payerne di Swiss. Adapun Bertrand Piccard dan Andre Borschbergat kembali dipercaya menerbangkan Power Impuls.
Kedua orang asal Swiss tersebut juga pernah memecahkan rekor dunia pada tahun lalu. Mereka berhasil menerbangkan pesawat bertenaga surya pertama yang menempuh jarak paling jauh dan terlama dari Mei hingga Juli menelusuri Benua Amerika. Untuk uji coba pesawat generasi keduanya ini, mereka dituntut melintasi Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik selama lima hari penuh.
“Pesawat seperti ini benar-benar unik dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita memiliki sebuah pesawat yang terbang tanpa bahan bakar. Ini menunjukan potensi luar biasa dari teknologi ramah lingkungan. Semua teknologi ini juga dapat digunakan di seluruh dunia guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menjadi lebih bersih serta memecahkan banyak masalah polusi.” ungkap Piccard.