Dibanderol Rp 27 Juta, Sony A7S Targetkan Para Profesional

Sony Indonesia mengajak para awak media untuk mengenal lebih lanjut kamera full frame terbarunya, A7S. Pihak perusahaan pun menjelaskan berbagai fitur andalan yang ditawarkan oleh kamera yang melengkapi keluarga DLSM Sony setelah A7 dan A7R ini.
“Sony A7S adalah kamera full frame pixel readout pertama di dunia tanpa pixel binning,” kata Hafiz Yenifi, Digital Imaging Product Marketing Sony Indonesia dalam acara di Jakarta, Rabu (2/7).
A7S dilengkapi sensor 12.2 effective megapixel 35mm full frame Exmor CMOS terbaru yang didukung BIONZ X sebagai image processor. Salah satu keunggulan utama dari kamera yang mampu merekam video dengan resolusi 4K ini adalah sensitivitas tinggi dengan jangkauan ISO antara 50 – 409.600.

Hal ini memungkinkan A7S menangkap gambar di kondisi cahaya yang minim dengan kualitas tinggi dan noise rendah. Tak hanya itu, Sony pun mengklaim produknya mampu membebaskan video dari gangguan aliasing, moire, dan kesalahan warna artefak.
Pengguna nantinya bisa merekam video 4K (3840×2160) setelah dihubungkan dengan perekam eksternal. Sementara jika ingin merekam langsung ke memory card, A7S hanya bis digunakan di resolusi Full HD.

Untuk pertama kalinya pula pada jajaran kamera Alpha milik Sony, A7S mengadopsi format XAVC S yang memungkinkan untuk merekam video Full HD pada rating data 50mbps dengan kompresi rendah. Selain itu, ada pula format AVCHD dan MP4.
Menurut pihak perusahaan, Sony A7S sudah mulai beredar di pasaran Indonesia sejak akhir Juni 2014. Soal harga, kamera yang ditujukan untuk fotografer dan videografer profesional ini dibanderol senilai Rp 27 juta (body only).