Fujitsu Perkenalkan Solusi IT untuk Peningkatan Layanan Bandara Indonesia
Terus berkembangnya dunia penerbangan di Indonesia, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penumpang pesawat terbang, baik untuk rute domestik maupun internasional, rupanya menyisakan banyak sekali masalah. Hal ini terlihat dari infrastruktur bandara yang kurang mumpuni. Apalagi bandara di Indonesia masih mengandalkan infrastruktur informasi yang bisa dikatakan ketinggalan jaman sehingga menyebabkan arus informasi dari satu bagian ke bagian lain menjadi tidak lancar. Dan akhirnya menyebabkan banyaknya biaya ekstra yang harus ditanggung oleh pengelola bandara, maskapai penerbangan, dan berimbas pada harga tiket.

Di era teknologi informasi, penggunaan infrastruktur modern dengan dukungan teknologi informasi yang memadai menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki layanan bandara di Indonesia, sekaligus meminimalisasi biaya-biaya ekstra yang ditimbulkan oleh penggunaan infrastruktur lawas. Fujitsu, salah satu perusahaan teknologi informasi terkemuka dunia, mencoba memperkenalkan solusi mereka untuk meningkatkan layanan bandara di Indonesia.
Fujitsu sendiri memiliki solusi yang lengkap untuk digunakan di sebuah bandara, mulai dari Flight Information System untuk memandu berbagai pihak di bandara maupun penumpang, Baggage Handling System, dan Baggage Reconciliation System, Noise Monitoring System, Intruder Monitoring, Ramp Pass Management, hingga Boarding Pass & Baggage Tag Printer. Semua solusi tersebut akan membantu penyampaian informasi menjadi lebih baik dari ujung ke ujung di suatu bandara. Akibatnya, biaya-biaya ekstra yang umumnya harus dikeluarkan karena penyampaian informasi yang buruk bisa ditekan, bahkan dihilangkan.

Menurut pakar industri penerbangan, Gerry Soejatman, hadirnya solusi teknologi informasi seperti yang diusung oleh Fujitsu memang dibutuhkan oleh bandara di Indonesia. Penggunaan teknologi informasi akan membantu mengurangi dampak negatif dari penggunaan bandara di atas kapasitas standarnya, seperti yang terjadi di banyak sekali bandara di Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta International Airport. Walaupun tidak akan benar-benar menghilangkan kendala yang ada selama ini, penggunaan teknologi informasi yang baik akan membantu meningkatkan layanan bandara di Indonesia, menuju ke arah yang lebih baik.
Pihak Fujitsu saat ini tengah mencoba berkomunikasi langsung dengan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II –pengelola bandara-bandara utama di berbagai wilayah Indonesia — untuk implementasi solusi teknologi informasi. Solusi dari Fujitsu sendiri telah teruji kemampuannya dan digunakan di berbagai bandara ternama dunia, seperti Narita di Tokyo, Heathrow dan Gatwick di London, serta Schipol di Amsterdam. Bila solusi tersebut digunakan di Indonesia, bandara-bandara utama di Indonesia tentu saja lebih siap menghadapi ASEAN Open Skies di tahun mendatang.













