Google Perbaiki Bug di Chrome yang Sebabkan Laptop Boros Daya
Google akhirnya merespon sebuah bug pada browser Chrome untuk Windows yang dapat menguras daya baterai laptop hingga 25 persen dari pemakaian normal. Pihaknya berencana bakal memberikan patch guna mengatasi bug yang sudah ada sejak empat tahun yang lalu.

Masalah Chrome yang dapat menguras baterai laptop Windows ini pertama kali dibahas serius oleh Forbes. Dalam laporan tersebut, browser Chrome menggunakan daya baterai di laptop lebih banyak dari browser populer lainnya.
Masalah utamanya terjadi pada apa yang disebut, “system clock tick rate“. Chrome membuat system clock tick rate di Windows diturunkan menjadi 1ms. Ini berimbas membuat prosesor aktif hingga 1.000 kali per detik. Padahal secara default atau dalaam keadaan idle, Windows hanya mengatur semua penggunaan aplikasi pada 15,625ms atau prosesor diaktifkan hanya 64 kali tiap detiknya. Untuk lebih jelasnya bisa menggunakan ClockRes dan dibuka melalui Command Prompt.
Microsoft sendiri mengatakan, system clock tick rate yang diturunkan menjadi 1ms membuat tingkat konsumsi daya baterai meningkat drastis hingga 25 persen. Sebab, system clock tick rate sendiri sifatnya menyeluruh. Ini menjadi masalah karena hanya dengan membuka sebuah Chrome saja, berdampak pada semuanya dalam menggunakan daya yang berlebih.
Uniknya, masalah ini tidak ditemukan di sistem operasi Mac dan Linux ketika membuka Chrome. Sebab, keduanya menggunakan sesuatu yang disebut “timer tickless”. Sementara untuk browser lainnya, seperti Internet Explorer dan Firefox juga tidak menemui masalah, dibuka di platform OS manapun.















