Hands-on Review & Overclocking MSI H97 Gaming 3
Performance Test – Gaming
Banyak yang mengatakan bahwa overclocking prosesor sudah hampir tidak berpengaruh kepada game, karena kebanyakan game masa kini sudah lebih tergantung kepada GPU. Mari kita lihat saja bagaimana prosesor Pentium G3258 yang sudah kami overclock menangani dua buah game terkini: GRID Autosport dan Battlefield 4!
GRID Autosport
GRID Autosport merupakan penerus seri GRID sebelumnya, dan memiliki tampilan visual yang memukau. Untuk mem-benchmark game ini, kami menjalankan benchmark terintegrasinya, pada setting resolusi 1920 x 1080, dengan 4x MSAA, preset detail Medium.
Pada setting Medium, GRID Autosport sudah bisa dijalankan dengan nyaman, minimum FPS-nya bahkan sudah mencapai 60 FPS. Meski demikian sistem yang sudah dioverclock dapat menunjukkan sedikit peningkatan FPS rata-rata dan juga FPS minimum-nya. Untuk para pengguna monitor 120Hz, tentunya peningkatan framerate ini akan berguna. Atau setidaknya untuk menjaga tingkat minimum FPS yang lebih tinggi supaya tidak drop dibawah 60 FPS.
Battlefield 4
Game FPS teranyar besutan DICE ini memiliki kualitas visual yang memanjakan mata. Kami memainkan level Singapore pada checkpoint 2 yang menurut kami memiliki beban cukup berat bagi CPU. Pengujian dilakukan dengan resolusi 1920×1080, preset Medium.
Battlefield 4 sering disebut-sebut sebagai ‘musuh’ gamer yang memiliki prosesor dual-core. Terlihat disini bahwa Pentium G3258 pada keadaan default mendapat tingkat framerate rata-rata 48 FPS, namun seringkali kami mencatat adanya ‘framerate drop’ yang tiba-tiba ke tingkat 28-29 FPS pada scene yang kami mainkan. Yang menarik, setelah overclock ke 4.4Ghz, framerate minimum dari sistem kami meningkat dari nilai 29 FPS ke nilai 47 FPS, dan nilai FPS rata-rata meningkat dari 28 FPS menjadi 60+ FPS. Peningkatan performa hampir 30% berkat overclocking ini tentunya akan memberi pengalaman bermain yang lebih menyenangkan.
Konsumsi Daya
Pentium G3258 yang dioverclock memberikan performa tinggi, namun bagaimana dengan konsumsi dayanya setelah kita overclock dengan MSI H97 Gaming 3? Mari simak bersama:
Pada keadaan idle, sistem yang dioverclock mengalami peningkatan daya sekitar 12 Watt, sedangkan pada keadaan Gaming Load(dengan GRID Autosport), sistem yang dioverclock mengalami peningkatan daya sekitar 30W-an. Peningkatan daya sistem ini masih masuk taraf wajar.
Suhu
Berikutnya, kami menguji temperatur dari prosesor Pentium G3258 setelah dioverclock, menggunakan software Core Temp.
Prosesor G3258 yang dioverclock ke 4400Mhz dengan VCore 1.275V menunjukkan peningkatan suhu sebesar 12 C ketika dioverclock. Dengansuhu maksimum sebesar 64 C, nampaknya masih cukup aman digunakan untuk sehari-hari. Yang lebih menarik adalah heatsink VRM pada motherboard MSI H97 Gaming 3 masih tetap dingin, meski prosesor dioverclock. Ini berarti load yang diberikan prosesor Pentium G3258 tidak terlalu ‘menyiksa’ MOSFET di motherboard, serta MSI Gaming 3 memiliki solusi pendinginan VRM yang memadai.
Bonus: OC G3258 dengan VCore 1.45V
Pengujian overclock kami memang sudah selesai, namun kami masih penasaran dengan apa yang bisa dicapai oleh prosesor kami. Disini, kami agak ‘iseng’ dan mengaplikasikan VCore 1.45V, untuk mendapatkan kecepatan 4800Mhz pada Pentium G3258 kami. Pada VCore setinggi ini, sulit mendapat kestabilan pada benchmark multi-threaded, sehingga sistem kami hanya bisa stabil pada benchmark single-threaded yang ringan seperti SuperPi 32M.
Hasil SuperPi 32M pada 4800Mhz ini tidak terlalu bagus, karena RAM kami hanya berjalan di DDR3-1333Mhz. Bagi para pemburu skor benchmark dan competitive overclocker, nampaknya limitasi tuning RAM pada chipset non-Z akan terasa mengganggu pencapaian skor maksimal.