Media Online Ambil Alih Pembaca Media Cetak
Internet menjadi wadah bagi banyak orang mendapatkan berbagai macam informasi. Kondisi inilah yang membuat media surat kabar cetak bakal segera kehilangan pembaca setianya lantaran banyak yang beralih membaca ariktel di media online. Kondisi ini perlahan mulai terlihat di Inggris, negara yang banyak memiliki media global ternama.

Badan Pengamar Media Inggris (OFCOM) dalam laporan terbarunya mengungkapkan, populasi orang Inggris yang menggunakan website dan aplikasi online untuk membaca berita untuk pertama kalinya melebihi jumlah pembaca surat kabar cetak dengan perbandingan 41:40 persen.
OFCOM menjelaskan, seperti dikutip dari BBC, pertumbuhan pembaca media online telah mengalami lonjakan paling signifikan dari berbagai jenis media manapun, yaitu dari 32 persen menjadi 41 persen.
Di antara mereka, generasi muda lah yang paling banyak menopang pertumbuhan pembaca media online di Inggris. Selain itu, sekitar 60 persen dari kelompok umur 16-24 tahun mengakui mereka menggunakan Facebook, WhatsApp, Twitter, dan sumber informasi lainnya guna mengikuti perkembangan berita.
Periset tersebut juga mencatat, dari hasil survei kepada 2.731 orang dewasa di Inggrismenyebutkan sebanyak 40 persennya mengakses berita menggunakan ponsel, lalu 15 persen menggunakan tablet.
Kendati demikian, dari segi jumlah persentase penikmat keseluruhan jenis media, televisi tetap menjadi sumber berita paling popoler bagi orang Inggris kebanyakan. Ada sekitar 75 persen penduduk yang masih memanfaatkan media konvesional tersebut.
Sementara itu, dalam sebuah penelitian terbaru yang dikeluarkan National Readership Survey mencontohkan, salah satu surat kabar cetak ternama di Inggris, The Sun telah kehilangan sebanyak satu juta pembaca setianya pada 2013 lalu menjadi enam juta pembaca saat ini. Penurunan itu terjadi setelah The Sun mulai fokus mengembangkan produknya media-nya ke dalam versi online.