Apple Watch Tak Akan Merusak Pasar Jam Tangan Swiss
Kedatangan jam tangan pintar dari Apple yang digadang-gadang bakal merusak pasar arloji tradisional, tampaknya tak terlalu disikapi serius oleh sejumlah pelaku industri jam tangan Swiss. Mereka yakin, sebelum maupun sesudah kedatangan Apple Watch, pasar jam tangan mewah Swiss bakal aman-aman saja. Sebab, jam tangan Swiss sudah punya penggemarnya sendiri.

Hal ini diakui oleh Jean-Claude Biver, seorang legenda hidup di industri jam tangan Swiss. “Produk ini tak bakal menciptakan krisis bagi industri jam tangan Swiss.” imbuhnya, seperti dikutip dari WSJ.
Biver yang kini menjabat sebagai kepala bisnis jam tangan mewah di LVMH Group (TAG Heuer dan Hublot) memandang, Apple kurang menonjolkan kepribadian penggunanya. “Memang tampak sempurna, namun kesempurnaan terkadang tidak terlalu seksi,” ujar Biver.
Kritikan pedas datang dari Alain Spindedi, Presiden Direktur Montres Louis Erard. Menurutnya dari segi desain, Apple Watch malah tidak bisa disebut sebagai sebuah jam tangan. “Produk ini lebih seperti iPhone pada pergelangan tangan.” ujarnya.
Ia menambahkan, Apple Watch tak akan bisa masuk ke segmen pasar jam tangan mewah. “Orang-orang mungkin akan mengenakan Apple Watch, namun tetap tak mampu menggantikan jam tangan yang kita pakai ke suatu pesta,” kata Spinedi.

Sebagian mereka berpandangan, pesaing Apple hanyalah sesama vendor perangkat mobile yang latah bikin smartwatch. Alhasil, Apple belum bisa bersaing dengan industri jam tangan Swiss. Dari segi harganya saja sudah terpaut cukup jauh. Apple Watch dijual mulai dari US$ 349. Sekalipun Apple mampu bersaing dengan vendor jam tangan, itupun di kelas harga di bawah US$ 400.
Hal ini turut diamini oleh Paul Herzog, pemilik butik jam tangan mewah di Swiss, Van Cleef & Arpels. Di tokonya, koleksi jam tangan Swiss dijual di kisaran 6.000 hingga 250.000 franc Swiss atau setara Rp 75 juta hingga Rp 3 miliar. “Orang-orang menginginkan jam buatan tangan yang begitu unik,” ungkapnya.
Jam tangan sendiri telah menjadi salah satu komoditas ekspor utama Swiss. Selama 2013 lalu, industri jam tangan Swiss mengalami kenaikan ekspor sebesar 21,8 miliar frans Swiss atau sekitar Rp 276,4 triliun. Peningkatan terjadi pada penjualan jam tangan Swiss yang harganya ratusan juta rupiah karena dibuat secara hand-made.