Pendapatan Streaming Lagu di AS Naik 28 Persen
Asosiasi Industri Rekaman Amerika Serikat (RIAA) mengumumkan, pendapatan layanan streaming musik di AS telah melonjak 28 persen menjadi US$ 859 juta selama semester pertama tahun ini. Sebaliknya, model berlangganan yang memungkinkan pengguna bisa mengunduh musik original pendapatannya justru menurun 12 persen menjadi US$ 1,3 miliar.

Penggemar musik bisa mendengarkan lagu original secara gratis melalui layanan streaming yang disediakan oleh Spotify, Pandora, Vevo ataupun Beats Music. Sebagai gantinya, penyedia layanan menarik pendapatan melalui iklan yang muncul saat pengguna hendak melakukan streaming.
Model iklan yang mirip dengan iklan di YouTube ini biasa disebut on-demand. Penyedia konten streaming ternama umumnya bisa meraih pendapatan dari model on-demand, setidaknya US$ 165 juta dalam enam bulan sekali.
Kini, layanan streaming telah menyumbang 27 persen dari total pendapatan industri musik. Menariknya lagi, jumlah pendapatan layanan musik gratis nan legal itu sudah hampir mendekati penjualan fisik CD album yang menyumbang 28 persen atau sekitar US$ 898 juta.
Pendapatan dari on-demand memang relatif lebih kecil dari bisnis layanan berlanggananan download. Pendapatan dari layanan premium itu bisa di atas US$ 350 juta. Penyedia konten biasanya mendapatkan uang berdasarkan transaksi per lagu atau per album yang diunduh pengguna. Mereka, seperti iTunes dan Amazon, mengambil royalti hingga 40 persen.
Sumber: Cnet