Qualcomm Uplinq 2014 Keynote: Steve Mollenkopf

Pada tanggal 18 September 2014 bertempat di Hotel Hilton Union Square, San Francisco, California, Qualcomm mengadakan sebuah acara developer yang dinamakan Qualcomm Uplinq 2014. Pada acara yang satu ini, Qualcomm akan menjabarkan semua teknologi terbaru mereka dan sekaligus mengeluarkan Software Development Kit langsung untuk dipakai oleh para developer di seluruh dunia. Pada hari yang sama, jam 10 pagi, Qualcomm Uplinq pun resmi dibuka, dimulai dengan sebuah acara Keynote. Keynote pertama disampaikan oleh Steve Mollenkopf, CEO Qualcomm.
Qualcomm sendiri merupakan sebuah perusahaan bisnis yang bergerak di bidang teknologi. Telah berbisnis selama 29 tahun, perusahaan yang satu ini telah mengeluarkan lebih dari 30 miliar dolar hanya untuk riset dan pengembangan. Oleh karenanya, Qualcomm selalu dapat mengetahui kemana arah sebuah teknologi dan mengembangkannya agar dapat digunakan oleh semua orang. Contoh dari pernyataan tersebut adalah saat berpindahnya teknologi seluler dari analog ke digital serta berpindahnya era dari feature phone ke smartphone. Dan dengan berkembangnya jaman, sampai hari ini sebanyak 1 milyar smartphone dengan chipset buatan Qualcomm telah dikapalkan.
Steve mengatakan bahwa untuk lima tahun ke depan, akan muncul 5 milyar smartphone Android baru di seluruh dunia. Dan nantinya semua smartphone tersebut akan dapat terhubung satu dengan yang lainnya. Smartphone merupakan perangkat menarik karena dapat dibawa dengan mudah kemana saja dan dapat selalu terhubung dengan internet. Nantinya, tidak hanya smartphone yang dapat terhubung, tetapi perangkat lainnya juga akan melakukan hal yang sama. Dengan begitu, konektivitas akan menjadi unggulan semua perangkat dan akan menciptakan banyak kemungkinan. Itu sebabnya, Qualcomm akan mempermudah para developer dalam mengembangkan aplikasi untuk dapat menghubungkan satu perangkat dengan perangkat lainnya. Dan teknologi untuk menghubungkan semua perangkat tersebut adalah Alljoyn.

Alljoyn merupakan bahasa untuk Internet of Everything dengan lisensi Open Source. Hal ini akan memungkinkan sebuah perangkat berhubungan dengan perangkat merek lain dan perangkat dengan sistem operasi berbeda. Dengan banyaknya anggota yang bergabung pada konsorsium Alljoyn, Qualcomm pun mengedepankan teknologinya. Hal ini dimulai dengan teknologi Qualcomm dengan Qualcomm Vive dengan konektivitas 802.11AC dan Qualcomm Gobi, modem untuk 3G/4G. Qualcomm pun mengeluarkan LTE Broadcast untuk mendukung konektivitas ini. LTE Broadcast mendukung jumlah pengguna yang tak terbatas. Dan Operator pertama yang menggunakan LTE Broadcast adalah Korea Telecom di Korea Selatan.
Qualcomm pun mengeluarkan standar LTE Direct, dimana sebuah perangkat dapat berhubungan langsung dengan perangkat lainnya dengan jarak 500 meter. Dengan begitu, pengguna dapat bertukar data satu sama lainnya dengan cepat, mudah, selalu menyala, dan rendah daya. Semua feature tersebut pun sudah tertanam dalam setiap chipset terbaru dari Qualcomm.
Qualcomm telah mengumumkan peluncuran Snapdragon 210 mereka beberapa waktu yang lalu. Dengan chipset tersebut, diharapkan smartphone dapat memiliki harga murah dan selalu terhubung dengan LTE. Walaupun begitu, chipset Snapdragon tidak hanya ada pada smartphone/tablet saja. Qualcomm pun juga memfokuskan diri pada wearable. Smartwatch saat ini telah memiliki kapabilitas smartphone, seperti WiFi, Bluetooth, dan lain sebagainya.

Selain itu, Qualcomm juga memiliki fokus pada bidang robotik. Dengan menggunakan Snapdragon, memungkinkan pembuatan robot dan drone. Pada acara tersebut, diperlihatkan sebuah robot berbentuk naga bernama Rover yang dapat belajar dengan sendirinya dapat bergerak pula dengan sendirinya, seperti saat disuruh untuk menaruh obyek pada kotak dengan warna berbeda. Semua robot tersebut ditenagai oleh Snapdragon 600.

Platform terakhir yang dicanangkan oleh Qualcomm adalah Vuforia, sebuah platform dimana memungkinkan sebuah aplikasi dan perangkat untuk melihat sesuatu. Telah ada seratus ribu developer yang menggunakan Vuforia yang dapat dijalankan pada platform Android dan iOS. Selain itu, banyak merek-merek terkenal yang telah menggunakan Vuforia. Salah satunya adalah LEGO dengan LEGO Fusion, di mana seorang anak dapat membangun sesuatu dengan LEGO mereka dan setelah bangunan tersebut selesai dibuat, Fusion dapat melakukan pindaian agar mereka bisa mendapatkan sensasi virtual pada bangunan mereka.

Terakhir, Qualcomm mengeluarkan SDK Vuforia for Digital Eyewear. SDK yang satu ini telah mendukung tiga perangkat pertama, yaitu Samsung Gear VR, Epson Moverio BT-200, dan ODG R7. SDK ini akan menumbuhkan pengalaman baru untuk perangkat-perangkat tersebut. Vuforia akan menjadi sebuah lompatan baru dalam perubahan perangkat kacamata pintar.
Keynote selanjutnya dibawakan oleh Raj Talluri.