Smartphone Bikin Sony Rugi
Raksasa elektronik dari Jepang, Sony memprediksikan akan memperoleh kerugian bersih cukup besar dalam tahun fiskal ini. Pemicu utamanya ialah bisnis smartphone mereka yang menunjukkan hasil negatif.

Sony memproyeksikan, selama tahun fiskal hingga Maret 2015 nanti, pihaknya bakal mencatat kerugian bersih 230 miliar yen (Rp 25 triliun). Padahal prediksi sebelumnya, Sony hanya akan memperoleh kerugian sebesar 50 miliar yen saja.
Sony juga sudah memangkas target penjualan smartphone tahunan mereka dari 50 juta unit menjadi 43 juta unit. Dalam pernyataan resminya, Sony mengatakan, mereka tengah berada dalam “lingkungan bisnis mobile yang kompetitif”.
Selain itu, mereka juga kurang mampu memasarkan produknya di sejumlah pasar smartphone terbesar di dunia. Di Amerika Serikat, smartphone Sony hanya di pasarkan oleh T-Mobile saja, operator seluler terbesar keempat. Sedangkan di China, Sony kurang bisa bersaing dengan banyaknya vendor lokal, termasuk Huawei, LEnovo, ZTE, hingga Xiaomi.
Beberapa lini smartphone high-end Sony sebenarnya banyak dipuji karena desain “Omni-Balance” dan bodinya yang tahan air. Namun, pasar premiumnya selalu berada di bawah bayang-bayang vendor raksasa, seperti Apple dan Samsung. Apalagi Sony dipandang kurang bisa bersaing di pasar smartphone premium. Ini masalah serupa yang sempat dihadapi HTC.
Sony menegaskan, mereka tidak akan memberikan dividen ke pemegang saham. Kejadian ini baru pertama kalinya sejak Sony go public pada 1958 silam, tidak memberikan keuntungan ke pemegang saham.
Meski begitu, pihaknya masih bisa meraih laba bersih selama periode April-Juni lalu sebesar 25,7 miliar yen. Ini berkat menguatnya pendapatan Sony dari sekuel Amazing Spider-Man 2 dan konsol PlayStation 4.