Gaming Test: FIFA 15 Demo di AMD APU

Reading time:
October 4, 2014
Fifa 15 Logo

Game FIFA 15 versi PC yang belum lama ini dirilis demo-nya mengagetkan sekelompok gamer PC. Pasalnya, game tersebut meminta PC dengan kebutuhan spesifikasi lumayan tinggi. Berikut spesifikasi minimum dari game tersebut menurut EA:

Minimum Specifications

  • OS: Windows V/7/8/8.1 – 64-Bit
  • CPU: Intel Q6600 Core2 Quad @ 2.4Ghz (or AMD Phenom 7950 Quad-Core, AMD Athlon II X4 620 equivalent)
  • RAM: 4GB
  • Hard Drive Space Required: 13.0 GB
  • Minimum Supported Video Cards: ATI Radeon HD 5770, NVIDIA GTX 650
  • DirectX: 11.0
  • Single System Multiplayer: 2-4 players + 1 keyboard on a PC
  • Disc Drive: DVD-ROM at 8x Speed
  • Input: Keyboard, Mouse, Dual Analogue gamepad, VOIP Headset

Ya, game FIFA 15 Demo yang menggunakan Ignite Engine memiliki persyaratan sistem cukup berat, yakni prosesor Quad-Core, dan juga VGA yang DirectX 11-Compatible. Kami bahkan merasa ini merupakan salah satu game sport dengan minimum requirement tertinggi saat artikel ini ditulis.

 

Quad-core dan DirectX 11 = Butuh PC Mahal?

EmptyWallet

Game dengan genre sport bisa dibilang termasuk popular di kalangan gamer Indonesia (Seperti game PES misalnya), dan game-game tersebut umumnya memiliki kebutuhan sistem yang relatif rendah. Dengan membutuhkan prosesor empat inti dan VGA DX11-Compatible, tentunya banyak gamer yang ‘terancam’ tidak bisa memainkan FIFA 15 nantinya.

Tapi apakah persyaratan tersebut harus ditebus dengan PC mahal? Belum tentu!

PC dengan prosesor quad-core sudah cukup umum ditemui, dan harga prosesor quad-core sekarang sudah sangat masuk akal (setidaknya sudah mencapai dibawah 1 Juta Rupiah saat artikel ini dirilis), dan tidak terlalu sulit mencari prosesor dengan tingkat performa setara Intel Core 2 Quad Q6600. VGA yang kompatibel dengan API DirectX 11 pun sudah bisa didapat di tingkat low-end, tinggal masalahnya adakah VGA dengan level processing power kelas HD 5770 yang masih cukup murah?

Setelah berdiskusi cukup lama di lab, kami merasa ada sebuah platform murah yang bisa memenuhi kebutuhan FIFA 15 – AMD APU Platform!

APU
Konsep APU lama dari AMD: Quad-core + GPU Terintegrasi kompatibel DX11 – Sanggupkah memenuhi persyaratan FIFA 15?

Sejak pertama kemunculannya, AMD APU memiliki kemampuan grafis terintegrasi yang termasuk baik, dan dilengkapi prosesor yang cukup memadai – semua hal tersebut umumnya dikemas dengan harga yang relatif terjangkau.

Maka dari itu, kami tertarik untuk menguji FIFA 15 Demo dengan beberapa platform AMD APU yang kami miliki. Kami berharap, pengujian ini bisa memberi gambaran akan kebutuhan game FIFA 15 saat rilis, dan menguji apakah platform murah seperti AMD APU bisa dipakai untuk menjalankan game tersebut.

Baik, mari mulai!

 

Platform Uji

APUrigs

Kami menggunakan 4(empat) macam APU yang berbeda dari AMD, yakni:

AMD Athlon 5350 ‘Kabini’ AM1: Saat kami lakukan hands-on review dulu, prosesor AMD AM1 menunjukkan performa yang menarik untuk harganya. Tidak terlalu kencang memang, namun ia memiliki empat core, dan sebuah GPU terintegrasi yang DX11-compatible.

AMD A6-5400K ‘Trinity’ FM2: APU AMD yang satu ini memiliki hanya 2 inti. Namun beberapa tahun lalu APU dual-core tersebut sanggup menjalankan beberapa game ringan yang kami ujikan kepadanya saat kami membangun sebuah PC mini-ITX murah untuk gaming.

AMD A8-6600K ‘Richland’ FM2: Quad-core, memiliki VGA DX11 dengan 256 Stream Processor, dan berharga kurang dari 100 USD saat artikel ini dirilis, kami merasa APU ini cukup ideal dari segi harga vs performa. Dulu, kami juga pernah menguji performa gaming-nya, dan hasilnya tidak buruk.

AMD A10-7850K ‘Kaveri’ FM2+: Tidak pelak lagi, saat artikel ini dirilis, AMD A10-7850K merupakan APU terkuat dari AMD. Saat kami mengujinya awal tahun lalu, APU ini menunjukkan performa yang membuat kami cukup terkesan, terutama dari sisi grafisnya. Sayang, APU ini masih berharga cukup tinggi.

 

Komponen Tambahan

Kami menggunakan beberapa komponen tambahan sebagai berikut:

(untuk Platform AM1 – Athlon 5350)

  • Motherboard: ASUS AM1i-A
  • RAM: Kingston HyperX Fury 1866 1x4GB (berjalan di single channel DDR3-1600C11 karena limitasi memory controller)
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt
  • Cooler: Stock HSF
  • OS: Windows 7 64-bit Ultimate SP1
  • Driver: AMD Catalyst 14.8

 

(untuk Platform FM2/FM2+ – A6-5400K, A8-6600K, dan A10-7850K)

  • Motherboard: MSI A88X-G45 Gaming
  • RAM: Kingston HyperX Fury 1866 2x4GB (berjalan sesuai spec, DDR3-1866 10-11-10-30 1T)
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt
  • Cooler: Stock HSF
  • OS: Windows 7 64-bit Ultimate SP1
  • Driver: AMD Catalyst 14.8

 

Skenario dan Ruang Lingkup Pengujian

FIFA 15 Screenshot, 1080p *klik untuk memperbesar*
FIFA 15 Screenshot, 1080p *klik untuk memperbesar*

Pengujian yang kami lakukan cukup sederhana, yakni memainkan versi demo FIFA 15 dengan berbagai sistem tersebut, selama 30 detik gameplay(TANPA cutscene, murni gameplay), lalu mencatat framerate-nya dengan tool FRAPS, dan juga menganalisa frametime-nya dengan FRAFS Bench Viewer. Disini kami juga mencoba mencari setting yang bisa dimainkan oleh berbagai APU tersebut dengan nyaman.

 

FPS – Tidak cukup untuk memberikan penilaian!

Ada beberapa game yang memiliki variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh bagian FPS dalam FRAPS. Kejadian ini membuat kami merasa bahwa data FPS saja tidak cukup , lalu kami memutuskan untuk melihat data Frametime log dari FRAPS. Frametime adalah waktu dimana 1(satu) frame akan di-render oleh sistem(biasanya dalam satuan milliseconds(ms). Selama ini kami menggunakan FPS(Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan, namun adakalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame. Tentunya, waktu render yang jauh berbeda, misal Frame pertama dirender pada 16.7ms, lalu frame kedua pada 40ms, lalu frame ketiga pada 16.7ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.

Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000 / Frametime,  frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )

120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)
Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.
Selama ini kadang kita sulit melihat efek stutter dalam graph FPS, namun graph frametime akan memudahkan hal tersebut. Maka data yang kami tampilkan dalam halaman berikutnya adalah dalam bentuk Frametime(bukan FPS).

 

FRAFS bench Viewer – Worst 1% Frametime

Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara lain untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari FRAPS menggunakan FRAFS Bench Viewer.  Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sebuah sistem.

Anda bisa melihat contohnya dibawah ini:

Worst1percent

Data diatas adalah frametime yang sudah diurutkan, dari yang terbaik(paling kiri), hingga yang terburuk(paling kanan). Gampangnya, bagian paling kiri adalah frametime terendah(FPS Maksimum), sedangkan bagian paling kanan adalah frametime tertinggi(FPS Minimum). Bagian garis merah yang kami gambar diatas menggambarkan nilai 1% frametime terburuk dari seluruh frametime yang ada. FRAFS bench viewer menamakan ini sebagai ‘1% Time’.

Nah, sekarang pertanyaannya, mengapa kami tidak lantas mengambil nilai FPS minimum saja, dan repot-repot mencari nilai 1% yang terburuk? Jawabnya adalah: Minimum FPS kadang tidak bisa menjadi acuan karena seringkali dipengaruhi aspek2 lain, seperti storage access, driver error, dan lain sebagainya. Mencari nilai 1% frametime terburuk dari seluruh data biasanya lebih sering memberikan nilai yang lebih akurat untuk menggambarkan ‘stuttering‘ yang terjadi pada sebuah sistem.

Catatan tambahan: 1% worst frametime ini memiliki nama lain ’99th Percentile Frametime’.

Jadi disini anda bisa melihat perolehan Frametime (dan juga perolehan average FPS dari pengukuran frametime), lalu worst 1% Frametime dari semua platform AMD APU yang berbeda.

Oh ya, kami juga ingin mengingatkan bahwa semua pengujjian ini dilakukan pada versi Demo FIFA15 dan juga driver AMD Catalyst 14.8, kami tidak bisa menebak apakah nanti versi final dari FIFA 15 akan memiliki performa serupa, atau akan ada optimisasi lebih lanjut pada Ignite Engine.

 

 

 

Daftar Isi

Halaman 1: Overview, Spesifikasi Testbed, dan Metode Pengujian

Halaman 2: Test – Athlon 5350

Halaman 3: Test – A6-5400K

Halaman 4: Test – A8-6600K

Halaman 5: Test – A10-7850K

Halaman 6: Kesimpulan Sementara

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 8, 2024 - 0

Game Fighting Hunter x Hunter Dipastikan 2D!

Gamer mana yang tidak bergembira mendengar bahwa akhirnya, anime /…
March 8, 2024 - 0

Command & Conquer: Generals Kini Tersedia di Steam!

Sepertinya sulit untuk membicarakan game RTS dengan elemen militer kental…
March 8, 2024 - 0

Overwatch 2 Kolaborasi dengan Cowboy Bebop, Hadirkan Trailer Keren!

Kolaborasi antara dua buah franchise yang hadir di media yang…
March 8, 2024 - 0

Kreator Dragon Ball – Akira Toriyama Meninggal Dunia

Hampir semua anak-anak Indonesia yang sempat tumbuh besar di era…