Overclocking Review: Kingston HyperX Fury DDR3-1866 8GB Kit
Software Uji
Kami memilih beberapa benchmark yang cukup ‘menyiksa’ memori untuk melihat apakah konfigurasi overclock kami cukup stabil untuk menjalankannya. Berikut ini benchmark yang kami pilih:
1) 3DMark 11 – Physics Score

3DMark11 merupakan sebuah 3D Benchmark berbasiskan API DirectX 11. Ada beberapa skor yang diberikan oleh benchmark ini, mulai dari Graphics Score, Physics Score dan Combined Score. 3DMark 11 Physics Score merupakan hasil dari pengukuran 3Dmark11 akan kecepatan CPU dan RAM dalam memproses simulasi perhitungan physics dengan Bullet Open Source Physics Library. CPU yang kencang dan Bandwidth memori yang tinggi akan membantu pencapaian skor lebih besar. Pengujian Physics ini hampir tidak dipengaruhi oleh VGA.
2) 3DMark Fire Strike

3DMark Fire Strike merupakan benchmark 3D terbaru yang mulai menjadi favorit dikalangan power user dan enthusiast. 3DMark Fire Strike menggunakan API DirectX 11 dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kemampuan sistem kelas atas. Kami menggunakan Total Score pada 3DMark Fire Strike untuk melihat seberapa jauh kemampuan grafis terintegrasi yang dimiliki AMD APU bisa ditingkatkan berkat overclocking RAM.
3) Game – GRID Autosport (Medium Preset, 1920×1080, 2x MSAA)

Untuk pengujian real-life application, kami memilih game GRID 2. Game ini cukup memberikan beban pada kartu grafis, dan juga memiliki benchmark internal yang memudahkan proses benchmarking. Sama halnya dengan benchmark 3DMark Cloud Gate, RAM yang berkinerja tinggi akan membuat IGP pada APU bekerja dengan optimal, lalu memberi pencapaian FPS(frame per second) lebih tinggi pula. Kami menjalankan game ini pada setting preset detail High, Resolusi 1920×1080, serta menghidupkan 2x Anti-aliasing.


Limitasi tuning dan Setting BIOS Testbed
Menguji kemampuan overclock memori akan melibatkan banyak variabel, mulai dari BCLK, Frekuensi Memori, timing, voltase, dan lain sebagainya. Di atas, kami sudah menyebutkan bahwa pengujian memori kami hanya akan menggunakan satu macam DRAM Voltage(VDimm), yakni 1.65V. Namun kami akan menambahkan beberapa batasan lain untuk membuat pengujian menjadi lebih mudah dilakukan:
– BCLK pada sistem tidak diubah sama sekali(default, 100 Mhz). Ini berarti kecepatan memori akan mengikuti nilai DRAM Ratio sesuai standar AMD, dan berarti frekuensi maksimalnya adalah DDR3-2400Mhz.
– Supaya perubahan performa merupakan hasil dari peningkatan performa memori saja(dan tidak dipengaruhi faktor lain), kami men-setting frekuensi CPU pada 3900Mhz , dan mematikan semua fitur power-saving, dan juga mematikan AMD Turbo Core supaya hasil pengujian kami lebih konstan.
Berikut ini screenshot dari setting sistem default kami, seperti yang dibaca oleh CPU-Z:
*klik untuk memperbesar*

Setting Manual
Semua setting frekuensi dan timing memori dilakukan manual lewat BIOS, contohnya seperti yang anda bisa lihat dibawah ini (setting yang di-highlight merah adalah contoh setting yang kami ubah):
*klik untuk memperbesar*

Baik, mari menuju tes overclocking sekarang!