Samsung akan Fokus Menghadirkan Ponsel Berlayar Lengkung
Samsung kin tengah berusaha untuk mempertahankan kepemimpinannya di pasar smartphone setelah beberapa kuartal terakhir menderita penurunan keuntungan yang cukup tajam di bisnis tersebut. Inovasi desain bakal jadi langkah selanjutnya Samsung, salah satunya mulai kembali melirik kehadiran smartphone high-end dengan layar fleksibel dan lengkung (curve).

Samsung berencana akan menghadirkan lebih banyak lagi perangkat smartphone seperti Galaxy Note Edge yang dibekali layar curved. Sehingga, mereka bisa menawarkan perangkat premium, namun konsumen juga bakal merasa puas terhadap desain perangkat yang mereka beli dengan harga mahal.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Kim Nam-su, seorangd esainer senior Samsung yang juga merancang desain Galaxy Note Edge. “Perubahan dalam platform dapat membawa pertimbangan baru… Saya pikir layar melengkung adalah solusi besar untuk mengatasi tantangan tersebut,” ujar Nam-su, seperti dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, Samsung memang masih belum fokus menawarkan smartphone berlayar curved. Mereka masih disibukkan dengan pemasaran dua flagship high-end, Galaxy S5 dan Galaxy Note 4. Padahal, Galaxy Note Edge sudah diluncurkan di Korea Selatan sejak akhir Oktober lalu dan menyusul Jepang dengan harga hampir US$ 1.000, namun gaungnya tidak terdengar oleh publik di seluruh dunia.
Tidak seperti G Flex, smartphone serupa yang dirilis LG Oktober tahun lalu, layar pada Galaxy Note Edge tidak semi-fleksibel. Posisi layar curved hanya ditempatkan pada bagian sisi kanan layar dan bisa diakses atau disentuh oleh pengguna. Pada bagian layar tersebut, pengguna bisa melihat shortcut aplikasi dan notifikasi.
Sejumlah analis pun menyambut positif niatan Samsung untuk kembali memikirkan desain perangkat premium yang tidak lagi terkesan murahan. Bila Samsung bisa dengan baik melakukannya, mereka diprediksikan dapat kembali mendorong ekosistem baru di teknologi perangkat mobile. Sebab, Samsung punya kekuatan pasar yang cukup besar untuk melakukan itu.
“Mungkin saat ini, Samsung dengan layar yang bengkok atau layar fleksibel dapat mengembangkan cara baru dalam berinteraksi dengan perangkat mobile, lalu mendorong ekosistem di sekitar itu,” ujar Neil Shah, analis dari Counterpoint.