Serangga Biorobotic Penyelamat Tengah Dikembangkan

Cyborg yang biasanya kita kenal sebagai mahluk hidup, baik manusia ataupun hewan, yang memiliki bagian tubuh mesin dan sering kita temui di film-film fiksi. Dalam kenyataannya, ilmuwan telah mengembangkan sebuah Cyborg yang lebih radikal dan berguna untuk manusia, terutama dalam bencana dengan menggunakan serangga!
Dr. Alpert Bozkurt dan Matt Shipman, dua peneliti dari Universitas North Carolina, mengembangkan cara unik untuk menyelamatkan korban yang tertimpa reruntuhan atau korban lain yang masih selamat dari tertimpa bencana. Penelitian Biobot ini melibatkan dua jenis serangga, yaitu serangga yang merayap dan serangga terbang yang dikontrol dari jauh. Kedua serangga ini dilengkapi Microphone beresolusi sangat tinggi dan sensitive, sehingga dapat mendeteksi keberadaan manusia yang tertimpa reruntuhan atau yang tak sadarkan diri.
Kedua Biobot ini dilengkapi electronic ‘Backpack” yang mengontrol semua gerak serangga, dan microphone beresolusi tinggi didesain khusus untuk menangkap sinyal nafas manusia yang berada di dalam reruntuhan, baik yang tak sadarkan diri atau yang dalam keadaan luka. Sensor ini juga mendorong Biobot mendekati sumber suara. Semuanya langsung dapat dimonitor oleh tim penyelamat yang akan melanjutkan pertolongan.

“Dalam situasi bencana yang melibatkan korban di balik reruntuhan, suara adalah cara paling efektif untuk mencari korban. Dan kami telah menemukan cara efektif untuk itu.” Begitu keterangan Dr.Alper Bozkurt. Penelitian ini juga telah dikembangkan dengan energi solar sehingga daya peralatan elektronik Biobot dapat diminimilisasi
Penemuan ini diharapkan dapat mempermudah kinerja tim paramedik untuk menyelamatkan nyawa manusia yang sebelumnya memakan waktu dan usaha yg tidak sedikit. Penelitian ini akan terus dikembangkan dan membutuhkan setidaknya lima tahun kedepan untuk penyempurnaan, terutama untuk mengecilkan kembali keukuran mini peralatan Biobot, sehingga serangga Biobots bisa leluasa bergerak.