Strategi Xiaomi Efektif Dongkrak Penjualan Huawei
Huawei berhasil meningkatkan penjualan lini smartphone murah mereka, dari semula hanya satu juta unit saja pada tahun lalu, kini menjadi 20 juta unit selama tahun ini. Hasil ini bisa dicapai berkat Huawei meniru cara pemasaran rival senegara mereka, Xiaomi dengan menjualnya secara online.
Guna menekan harga smartphone mereka, Huawei dalam beberapa bulan terakhir ini, mulai memanfaatkan pemasaran smartphone di toko-toko online pihak ketiga, maupun toko online milik mereka sendiri. Inilah cara yang sama sejak Xiaomi masuk ke persaingan perangkat mobile.
Seorang eksekutif Huawei, seperti dilansir dari Reuters, berharap, perusahaannya dapat meniru “pertumbuhan fenomenal” Xiaomi yang hanya dalam waktu tiga tahun menjadi vendor terbesar nomor tiga di dunia.
Namun sayangnya, sejumlah analis mengkhawatirkan cara bisnis Huawei tersebut. Sebab, dengan strategi menjual ponsel lebih murah, maka akan berimbas pada kecilnya margin keuntungan yang didapat Huawei.
Sementara itu, Kepala Merek Huawei, Jeff Liu mengakui hal tersebut memang bakal berimbas pada margin keuntungan. Ini salah satu cara efektif menghadapi pertempuran harga pasar. Namun sisi baiknya menurut Liu, biaya distribusi ponsel akan terpangkas hingga 30 persen. Jadi, lebih efisien.
“E-commerce besar-besaran telah mengubah cara tradisional untuk industri smartphone, dan kami juga harus menuju ke arah itu juga,” kata Liu dalam sebuah wawancana setelah meluncurkan ponsel murah Huawei terbaru, Honor 6 di Beijing, China.
Menurut data terbaru yang dikeluarkan periset Gartner, Xiaomi mulai mengejar penjualan milik Huawei. Pada periode Juli-September lalu, Xiaomi menjual 15,8 juta unit, sedangkan Huawei 15,9 juta unit smartphone. Padahal tahun lalu untuk periode yang sama, penjualan Xiaomi hanya 3,6 juta unit, sementara Huawei 11,7 juta unit ponsel.