US Navy Berhasil Uji Coba Senjata Laser di Kapal Perang
Amerika Serikat sudah bersiap-siap memasuki era perssenjataan futuristik yang sebelumnya hanya hadir di film sains fiksi saja. Angkatan Laut AS (US Navy) telah berhasil melakukan uji coba senjata laser yang dipasang di salah satu kapal perang mereka, USS Ponce.
Dalam sebuah ujicoba yang digelar di Teluk Perisa pada pekan ini, senjata laser tesebut berhasil menembak sebuah target yang dipasang di atas perahu kecil dan bahkan menjatuhkan sebuah drone yang sedang terbang.
Tembakan senjata laser ini tidak terlihat. Tidak ada warna khusus sama sekali saat laser melintas di udara dan dengan cepat menuju target. Office of Naval Research (ONR), lembaga yang mengembangkan senjata tersebut, menyebutnya sebagai “energy-beam” atau sinar energi.
Sistem navigasi senjata laser ini sendiri dioperasikan melalui sebuah kontroler yang bentuknya mirip stik konsol video game. Terdapat beberapa layar yang terhubung pada kamera senjata guna melihat target. Operatornya ialah seorang kapten kapal. Sebab, hanya kapten kapal yang diberikan otoritas menggunakan senjata laser ini.
Christoper Harmer, seorang analis senior di US Navy mengatakan, dikutip dari ArsTechnica, senjata laser tidak sekuat senjata konvensional lainnya yang terpasang di kapal USS Ponce. Namun menurutnya, sinar energi dapat menyebabkan gangguan kimia dan fisik pada bagian struktural target.
Kelebihan lainnya dalam hal efisiensi. Sistem laser pada senjata ini dapat menembak banyak target yang bergerak di udara, laut, maupun darat tanpa perlu melakukan ‘reload’ amunisi, selama terdapat power supply. Biaya per tembakannya pun hanya US$ 0,59.
US Navy telah menghabiskan dana lebih dari US$ 40 juta dan waktu selama tujuh tahun, mengembangkan senjata tersebut. Salah satu tujuan dibuatnya senjata laser ialah melindungi kapal dari serangan drone, helikopter, dan perahu-perahu kecil.