Xiaomi Melanggar Paten Ericsson
Pengadilan Tinggi Delhi telah memerintahkan Xiaomi untuk segera menghentikan penjualan dan mengimpor smartphone mereka di India. Xiaomi ditetapkan bersalah setelah melanggar sejumlah paten milik Ericsson, produsen penyedia peralatan jaringan telekomunikasi.

Keputusan pengadilan ini berlaku mulai 5 Februari 2015 mendatang. Xiaomi dan mitra toko online resminya, Flipkart tidak lagi dibolehkan menjual, mengiklankan, mengimpor, ataupun memproduksi smartphone Xiaomi di pasar smartphone terbesar ketiga di dunia itu.
Keputusan ini bisa saja berubah asal Xiaomi mau membayar biaya lisensi paten milik Ericsson. Juru bicara Ericsson Gaurav Sharma mengungkapkan, negosiasi lisensi paten ini sudah didiskusikan dengan Xiaomi sejak tiga tahun lalu, namun Xiaomi menolaknya. Paten ini mencakup standar jaringan GSM, EDGE, dan UMTS/WCDMA yang dikembangkan Ericsson.
“Ini tidak adil bagi Xiaomi mendapat keuntungan dari investasi penelitian dan pengembangan kami yang besar tanpa membayar biaya lisensi yang wajar untuk teknologi kami. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Xiaomi untuk mencapai kesepakatan yang adil dan wajar, sama seperti yang kami lakukan dengan semua pemegang lisensi kami.” ujar Sharma, dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, juru bicara Xiaomi Tony Wei mengatakan, pihaknya belum menerima rincian keputusan pengadilan tersebut, sehingga belum bisa dianalisis. Pihaknya juga belum mendapat informasi, apakah keputusan pengadilan juga berlaku untuk semua perangkat Xiaomi yang dijual di India.
India menjadi salah satu kawasan pasar smartphone terbesar Xiaomi. Vendor asal China itu juga berniat mendirikan pabrik perakitan ponselnya di India guna mengamankan pasar mereka. Dengan melihat posisi India begitu strategis bagi Xiaomi, Ericsson memanfaatkan hal itu untuk mengejar keuntungan dengan cara yang lain. Cara seperti ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi pemilik paten mengejar keuntungan ke sejumlah vendor raksasa.
“Tim hukum kami sedang mengevaluasi situasi ini berdasarkan email yang kami miliki. India merupakan pasar yang sangat penting bagi Xiaomi dan kami akan segera merespon keputusan hukum India,” ungkap Wei.