[PR] VMware Umumkan Tren Teknologi dan Prediksi 2015: Produktivitas, Efisiensi dan Kontinuitas Bisnis Pengaruhi Proses Adopsi TI di Indonesia dan Wilayah ASEAN Lainnya

Reading time:
January 16, 2015

Pendekatan berbasis software-defined dalam pengelolaan TI menjadi jawaban bagi tantangan bisnis terkait produktivitas dan agility

Jakarta – Indonesia, 15Januari 2015

Tahun 2014 menjadi penanda berlangsungnya transformasi TI, dari strategi berbasis cost center ke center of business intelligence. Meskipun begitu, Cloud, Big Data analytics dan mobilitas enterprise masih menjadi prioritas utama dalam bisnis, seperti terungkap dari hasil temuan 2014 Cloud Readiness Index[1] yang menyajikan seluruh gambaran tingkat serapan teknologi per region. Di wilayah regional sendiri, tahun 2014 juga diwarnai dengan begitu agresifnya pengadopsian berbagai inisiatif berbasis TIK oleh pihak pemerintah dari negara-negara di kawasan ASEAN, mulai dari Pembangunan Smart Nation di Singapura hingga penyusunan master plan[2] di Indonesia yang berperan sebagai penyokong infrastruktur dalam rangka persiapan ASEAN Economic Community 2015.

Andreas Ananto Kagawa, Country Manager VMware Indonesia - 1

“Seiring agresifnya pengadopsian teknologi di wilayah regional, tahun 2014 juga menjadi tahun yang penuh momentum bagi VMware. Kami menanamkan berbagai investasi yang signifikan dan melakukan ekspansi portofolio solusi guna memenuhi segala kebutuhan CIO dan bisnis akan fleksibilitas, agility dan inovasi supaya bisnis terus berkibar,” ujar Andreas Ananto Kagawa, Country Manager VMware Indonesia. “Upaya yang kami lakukan tersebut meliputi akuisisi AirWatch[3] senilai $1,11 miliar guna memperluas kapabilitas komputasi end-user yang kami miliki dalam rangka menyediakan berbagai pilihan dukungan mobilitas berkelas enterprise yang tangguh untuk bisnis.”

Selain itu, dalam rangka memetakan kembali seluruh lonjakan kebutuhan akan solusi yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas dan produktivitas, VMware juga telah menawarkan beragam kapabilitas yang focus mendukung perusahaan dalam membangun software-defined enterprise dan data center melalui berbagai inovasi dan kerjasama strategis dengan  para pemain global, seperti Google dan Pivotal.

Andreas Ananto Kagawa, Country Manager VMware Indonesia - 2

Dari sejumlah akuisisi dan kerjasama yang dilakukan, seperti kerjasama VMware dengan Telkom sigma yang menawarkan solusi komputasiawan yang aman, inovasi-inovasi yang disuguhkan oleh VMware selamatahun 2014 dilandasi oleh semangat dalam menghadirkan dukungan untuk perubahan bisnis dan upaya VMware dalam mendorong terjadinya proses transformasi secara global dan sekaligus di lingkup local secara bersamaan. Di tengah ledakan mobilitas yang terjadi di seluruh kawasan ASEAN, tren bisnis dan keuntungan yang dihadirkan oleh enterprise mobility sejak 2014 masih menjadi kunci serta landasan VMware dalam menetapkan strategi dan terus akan menjadi focus dalam mendukung pesatnya bisnis VMware di tahun 2015.

2015: Transformasi ASEAN

International Monetary Fund (IMF) meramalkan[4]bahwa2015 akan menjadi tahun yang menjanjikan bagi ASEAN dengan pertumbuhan sebesar 5,6%, meningkat dari pertumbuhan di tahun 2014 yang tercatat sebesar 4,6%. Tahun 2015 juga dipastikan akan menjadi tonggak dimulainya penerapan ASEAN Economic Community (AEC). Untuk kawasan semajemuk ASEAN, integrasi ekonomi mutlak memerlukan dukungan TI guna memastikan kokohnya kolaborasi dan integrasi. Kehadiran TI yang serentak yang berperan sebagai business enabler dalam rangka mengatasi tantangan – tantangan infrastruktur masih akan memegang kunci utama di tahun 2015.

“Pesatnya produktivitas, pemangkasan biaya enterprise dan kepastian akan kontinuitas bisnis masih menjadi contributor penting dalam proses pengadopsian teknologi di wilayah ASEAN. Hal tersebut juga menjadi kunci utama dalam memenangkan pasar. Terbukti telah mampu memangkas belanja modal hingga 70% dan meningkatkan produktivitas TI mencapai 200%, pendekatan berbasis software-defined dalam pengelolaan TI menjadi jawaban bagi tantangan bisnis terkait produktivitas dan agility,”ujar Andreas Kagawa.

Andreas  menambahkan, VMware menggaris bawahi tiga hal pokok dalam penggelaran TI yang patut dipertimbangkan oleh bisnis di tahun 2015 ini dalam rangka membangun software-defined enterprise:

  • Software-Defined Data Center (SDDC)

Software – defined networking, storage, data center dan keamanan akan mulai matang. Terlebih lagi, jika merujuk laporan yang dilansir oleh IDC ataskuasa VMware pada bulan Oktober 2014 yang bertajuk, “Empowering Organizations in a Software Defined World”, bisnis di kawasan ASEAN dari tahun 2003 hingga 2020 diperkirakan akan mampu memangkas pengeluaran hamper US$7 miliar.

Hanya melakukan virtualisasi server saja memang memiliki keterbatasan dalam meningkatkan nilai.  Namun, jika virtualisasi tersebut dikombinasikan dengan infrastruktur  yang  terotomatisasi penuh, maka pengelola TI  bias menghadirkan tingkat agility TI seperti yang didambakan oleh perusahaan.

Menurut  IDC[5],  infrastruktur terintegrasi dan platform akan tumbuh sebesar26% dan mencapai nilai US$1,47 miliar di 2015. Guna memenuhi kebutuhan akan bisnis digital yang terus berubah-ubah dengan pesat, serta dalam rangka melakukan proses scale up dan scale down system dengan cepat, komputasi perlu dialihkan dari model static ke model dinamik.

  • Hybrid Cloud

Di seluruh region, menurut catatan VMware APJ Cloud Index 2013, sekitar dua pertiga dari para pengampu kebijakan TI menyampaikan bahwa mereka memiliki rencana untuk melakukan investasi besar-besaran pada private cloud dan hybrid cloud. Serupa dengan hal itu, analis[6] IDC juga memprediksikan bahwa hybrid cloud akan menjadi pilihan infrastruktur data center di 2015. Di akhir 2015, 20-25% dari enterprise diramalkan akan telah berpijak di lingkungan hybrid cloud dengan SDDC dan/ atau infrastruktur terintegrasi.

Konsumsi dan penciptaan data yang meningkat juga telah memicu peningkatan kebutuhan bagi bisnis untuk melirik cloud, di mana model hybrid cloud dirasa akan mampu mendukung dilakukannya pendekatan-pendekatan yang harus mereka lakukan dalam rangka memperluas data centers (private cloud) milik mereka ke public cloud dengan baik dan tanpa mengkompromikan yang lain.

  • End-User Computing

Di tahun 2015, Forrester[7] meramalkan pesatnya pertumbuhan sejumlah bisnis di kawasan Asia Pasifik yang memanfaatkan perangkat tablet/laptop hybrid sebagai awal dari petualangan enterprise mobility mereka. Terlebih lagi, proses transisi TI di lingkungan enterprise yang mulai beranjak ke model penyampaian bisnis secara mobile-centric didukung oleh generasi angkatan kerja yang cakap software yang jumlahnya akan terus bertambah tiap tahunnya. Dari studi yang dilakukan VMware terhadap para end-user melalui gelaran VMware MeConomy 2014,  terungkap bahwa 28% dari jumlah mahasiswa yang diteliti mengungkapkan bahwa mereka mempertimbangkan untuk menghindari bekerja di perusahaan yang membatasi akses keperangkat pribadi mereka saat bekerja.

Angkatan kerja di kawasan ASEAN yang memiliki mobilitas tinggi juga menghadirkan beragam kesempatan bagi bisnis untuk selalu siaga atau always-on, kapandan di manapun. Dengan perangkat mobilitas serta kapabilitas yang tepat, strategi contunuitas bisnis yang telah direncanakan dapat segera diwujudkan, sehingga diharapkan mampu memangkas waktu tundaan seminimal mungkin, terutama saat terjadinya krisis maupun gangguan – gangguan bisnis lainnya.

Bisnis – bisnis berciri modern yang kian tumbuh pesat di kawasan ASEAN akan mulai memantau sejauh mana karyawan – Karyawan mereka dapat memanfaatkan mobile moments dan tentunya mereka yang sukses, pada umumnya adalah karyawan yang mengutamakan customer mobility,  bukan enterprise mobility.

[1]http://asiacloudcomputing.org/images/research/ACCA_CRI2014_ForWeb.pdf

[2]Masterplan for Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development

[3]http://ir.vmware.com/releasedetail.cfm?ReleaseID=827889

[4]http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2014/update/02/

[5]IDC Asia/Pacific Top 10 ICT Predictions 2015; APeJ data for 2015

[6]IDC Asia/Pacific Transformative Infrastructure Index, 2014

[7]Forrester Top 10 Technology Predictions for Asia Pacific in 2015

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 8, 2024 - 0

Game Fighting Hunter x Hunter Dipastikan 2D!

Gamer mana yang tidak bergembira mendengar bahwa akhirnya, anime /…
March 8, 2024 - 0

Command & Conquer: Generals Kini Tersedia di Steam!

Sepertinya sulit untuk membicarakan game RTS dengan elemen militer kental…
March 8, 2024 - 0

Overwatch 2 Kolaborasi dengan Cowboy Bebop, Hadirkan Trailer Keren!

Kolaborasi antara dua buah franchise yang hadir di media yang…
March 8, 2024 - 0

Kreator Dragon Ball – Akira Toriyama Meninggal Dunia

Hampir semua anak-anak Indonesia yang sempat tumbuh besar di era…