VML Qais Resmi Hadirkan Program Brand Fibres di Indonesia

Dalam sebuah perusahaan, marketing merupakan bagian yang memiliki peranan cukup penting dalam mengembangkan bisnis perusahaan. VML Qais yang merupakan sebuah perusahan yang bergerak di bidang digital marketing agency, hari ini (29/01) secara resmi memperkenalkan sebuah program yang diklaim dapat mempermudah membuah sebuah laporan marketing dari berbagai sumber yang diberi nama Brand Fibres.
Sedikit informasi seputar VML Qais selaku pemilik program Brand Fibres, perusahaan yang hadir di Indonesia sejak 2012 lalu, memiliki 3000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia, dengan kantor pusat yang bermarkas di kota Kansas, Amerika Serikat. Saat ini, VML Qais memiliki beberapa mitra besar di Indonesia, di antaranya Danone Aqua, Adidas, Prudential, Samsung Indonesia, Telkom Indonesia, Hotwheels, dan lainnya.
Terkait VML Qais dalam menghadirkan program Brand Fibres, menurut laporan yang dimiliki VML Qais, tren teknologi Big Data yang terus berkembang dalam 1 – 2 tahun terakhir ini memang cukup signifikan yang menjadi alasan untuk program tersebut. Dalam sebuah perusahaan, bila semua data yang terkumpul tanpa memiliki analisa yang baik, tentunya semua data tersebut akan menjadi sia-sia dan tentunya perusahaan akan mengalami kesulitan untuk berkembang.

Hal inilah yang membuat VML Qais merasa tertantang untuk menghadirkan Brand Fibres. Piotr Jakubowski, selaku Head of Digital, VML Qais Indonesia menyatakan bahwa program analitik ini mungkin cukup jarang dimiliki oleh perusahaan digital marketing lainnya. Konsep dari Brand Fibres pun diharapkan mampu digunakan dan mempermudah para mitranya dalam menghadapi para keluh kesah konsumen dimana saja.
Brand Fibres dibangun dan di update selama hampir 8 tahun dan pertama kali dihadirkan tim VML Qias dari Polandia. “Brand Fibres memiliki beragam platform yang cukup komplek dengan memiliki coding sebanyak 8 user code”, ungkap Piotr Jakubowski yang cukup mahir dalam berbicara bahasa Indonesia ini.
Metode yang dimiliki Brand Fibres dalam mengumpulkan data-data juga terbilang cukup lengkap dan secara real time dapat dijadikan sebagai laporan. Brand Fibres dapat menarik beragam data dari berbagai sumber seperti Facebook, Twitter, Forum, maupun dari berbagai kolom komentar dari berbagai media secara online.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan VML Qais Indonesia, Jakubowski menyatakan bahwa, “Kecenderungan konsumen Indonesia dalam menghadapi beragam masalah, memberi masukan, atau ulasan dalam bentuk apapun, selalu larinya ke Internet. Sehingga hal inilah yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tim marketing dengan memanfaatkan Brand Fibres agar dapat lebih mengembangkan bisnis perusahaan mereka”.