Parlemen Eropa Larang Aplikasi Outlook Mobile Digunakan
Parlemen Eropa, suatu badan parlementer di Uni Eropa mengumumkan, telah melarang semua karyawannya menggunakan aplikasi mobile layanan email dari Microsoft, yaitu Outlook, karena masalah pelanggaran privasi.

Pekan lalu sebuah laporan menemukan, aplikasi mobile Outlook yang merupakan versi rebranded dari Acompli itu, startup yang kemudian dibeli Microsoft, memiliki sejumlah kelemahan serius, terutama memberikan data informasi pengguna ke server Microsoft. Selain itu, aplikasi tersebut menyimpan email-nya di layanan cloud-storage pihak ketiga yang membuat pemerintah tidak dapat mengaksesnya.
Pihak Microsoft sendiri justru merasa aneh dengan tuduhan tersebut. Microsoft sudah melakukan upaya penolakan bahwa memang tidak ada yang salah dengan aplikasinya, meskipun itu versi rebranded. Microsoft menegaskan, semua layanan email-nya, baik versi dekstop maupun mobile, juga sudah dienkripsi tingkat ganda guna memenuhi standar keamanan.
Namun yang terjadi, pihak Parlemen Eropa tidak mau mengambil risiko. Mereka pun mengirimkan email peringatan ke semua karyawannya. “Harap jangan diinstal aplikasi tersebut, dan jika Anda menginstalnya sebagai akun email perusahaan Anda, silahkan uninstall segera dan ubah password Anda,” tulis Parlemen Eropa.
Pernyataan Parlemen Eropa ini, mendapat dukungan penuh dari pihak Universitas Wincosin yang juga ikut prihatin dalam masalah ini. Pihaknya pun sudah memblokir aksesnya ke server Office 365 dan menyarankan 170 pengguna di civitas akademik Universitas Wincosin agar mengubah password-nya.