Tablet Berdampak Buruk Pada Perkembangan Sosial Balita
Menggunakan perangkat tablet, untuk menenangkan, memberi hiburan, atau media belajar bagi anak usia balita bukan lah metode yang tepat. Hal tersebut justru berdampak buruk pada kemampuan anak dalam memecahkan masalah dan menghambat perkembangan sosialnya.
Demikian menurut sebuah penelitian terbaru dari Universitas Boston, Amerika Serikat. Mereka menemukan, penggunaan perangkat tablet secara berlebihan pada anak balita berdampak negatif terhadap kemampuan sosial anak. Jadi, belum saatnya anak usia di bawah lima tahun diberi ‘mainan’ tablet.
Tablet di samping memiliki sisi positif, namun juga berdampak negatif. Menurut tim peneliti, tablet memang bisa dimanfaatkan untuk membantu proses belajar anak balita. Namun sisi lainnya, perangkat tersebut malah bisa berdampak buruk pada perkembangan sosial dan emosional dalam memecahkan masalah pribadinya.
“Jika perangkat ini menjadi metode utama untuk menenangkan dan mengalihkan perhatian anak, apakah mereka nantinya bakal bisa belajar atau punya mekanisme mengatur emosinya,” kata Radesky, dikutip dari Telegraph.
Ia menyarankan, interaksi langsung keluarga, dalam hal ini orang tua, pada anaknya masih jauh lebih baik. Misalnya saja, bermain menyusun blok bangunan dan lego di ruang keluarga, tanpa harus membawa tablet atau menyalakan televisi.
“Telah dipelajari dengan baik bahwa peningkatan waktu menonton televisi membuat perkembangan bahasa dan keterampilan sosial pada anak menurun. Media perangkat mobile pun juga sama, mengganti jumlah waktu yang dihabiskan untuk terlibat dalam interaksi langsung banyak orang.” ujarnya.