Apple Mulai Peduli dengan Nasib Satpam di Markas Pusatnya
Apple dikabarkan akan mengganti sejumlah posisi petugas keamanannya, atau lebih dikenal dengan sebutan satpam, yang masih berstatus kontrak menjadi karyawan tetap di kantor pusatnya di kawasan Silicon Valley, Amerika Serikat.

“Kami akan mempekerjakan sebagian besar pegawai penuh waktu (full-time) untuk menangani kebutuhan keamanan kami sehari-hari, Kami berharap, hampir semua posisi tersebut akan diisi oleh kayawan dari vendor keamanan kami saat ini dan kami bekerja sama dengan mereka pada proses ini.” kata juru bicaraApple, dikutip dari Computer World.
Upaya ini dilakukannya menyusul adanya kritikan yang dilayangkan oleh sekelompok serikat buruh di Amerika Serikat, Working Partnerships USA, terhadap kondisi kerja yang buruk bagi karyawan tingkat rendah di Apple dan beberapa raksasa lainnya, seperti Google dan Facebook. Itu juga menyoroti sejumlah raksasa yang masih merekrut satpam melalui jasa perusahaan alih daya atau secara outsourcing.
Keputusan Apple itu disambut baik oleh organisasi pekerja United Service Workers West. “Sebuah kejayaan bagi petugas keamanan Silicon Valley untuk naik dalam memperbaiki ketidakseimbangan perekonomiannya melalui keamanan yang terpuji, bekerja penuh waktu, dan menghargai pekerjaan,” kata organisasai ini yang mengklaim, memiliki lebih dari 40.000 orang anggota.
Bagi organisasi tersebut, satpam bak “pekerja hantu” di Silicon Valley. Posisi mereka tidak terlalu diperhitungkan di kawasan yang dikenal sebagai markas dari raksasa industri teknologi global tersebut. Yang lebih banyak disorot dan dihargainya tentunya pihak developer maupun engineering. Padahal, posisi mereka sama pentingnya dengan divisi lainnya. Hal inipun juga menimpa sejumlah posisi tingkat rendah lainnya, seperti janitor (petugas kebersian), sopir, juru masak, dan semacamnya yang masih berstatus kontrak ataupun outsource.