Telkomsel Open Overclocking Championship 2015, Seri 1 – Bandung
Hari Sabtu, 28 Februari 2015: Grup C dan Grup D
Penyisihan di hari kedua diikuti lebih banyak peserta. Terhitung ada 20 Overclocker mengikuti penyisihan pada tanggal 28 Februari tersebut, dan dibagi menjadi dua Grup, yakni Grup C(Sesi 1), dan Grup D(sesi 2).



















Sesuai dugaan, penyisihan di hari kedua berlangsung sangat sengit. Level kompetisi yang terjadi pada hari ini luar biasa tinggi, karena diikuti berbagai overclocker yang sudah berpengalaman, berbeda dengan penyisihan hari pertama yang didominasi overclocker pemula.
Grup C(Sabtu, sesi 1)
Pada Grup C yang bertanding di pagi hari, terlihat ada tiga overclocker kelas atas yang meraih skor-skor fantasis, seperti Ekky, Hendra Masli dan Dendy Putra. Sayangnya karena prosesor yang digunakan Ekky memiliki overclockability tidak terlalu bagus, salah satu legenda overclocking Indonesia ini belum bisa lolos ke babak selanjutnya. Bisa dilihat juga pada scoreboard di bawah ini, bahwa pada Grup C ada terlihat ‘skill gap’ yang cukup kentara, memisahkan overclocker kelas ‘pemula’ dengan yang sudah berpengalaman.
*klik untuk memperbesar*

Grup D(sabtu, sesi 2)
Sesi terakhir babak penyisihan ini merupakan grup penyisihan yang paling ‘mengerikan’, karena hampir semua pesertanya pernah berprestasi di berbagai kontes overclocking. Sebut saja Rony Douglas dan Bambang Anggoro Jati yang pernah mengikuti JagatReview OC Weekend dan AOCT, lalu Hendika yang menjadi juara AOCT 2014 The Final Battle, dan juga Adnan Putra R dan Fajar Martin yang dulu sering menjuarai kompetisi overclocking tingkat nasional di tahun 2011-2012.
Kompetisi dibuka dengan adu skor SuperPi 1M, yang dimenangkan oleh Reza Afrian Ramadhan (Juara 3 Intel OC Challenge Amateurs Computex 2014), lalu disusul ketat oleh Revin Prasetia (juara 3 AOCT 2014 The Final Battle). Adnan mencatatkan skor SuperPi yang sama persis dengan Reza Afrian, namun sayangnya sebelum screenshot berhasil diambil, sistem Adnan sudah mengalami crash. Pertarungan berlanjut di Maxxmem, dimana Adnan mencatatkan skor Maxxmem tertinggi yang tidak bisa dikejar peserta lain.
Skor 3DMark 11 dari mereka semua akan menjadi penentuan, dan disini Revin mampu menggenjot GPUnya untuk mendapat skor 3DMark tertinggi sepanjang sesi. Skor 2914 yang dicatatkan Revin langsung membawanya ke posisi atas, setara dengan Reza Afrian yang nampaknya kesulitan meng-overclock GPUnya. Adu susul skor 3DMark berlangsung seru, namun akhirnya kompetisi berakhir dengan posisi seperti ini:
*klik untuk memperbesar*

AMD Athlon X4 860K: Hampir Capai 5 Ghz dengan Aircooling
Salah satu pencapaian yang mengagumkan sepanjang penyisihan ini adalah pencapaian clock hampir 5 Ghz pada AMD Athlon X4 860K menggunakan pendingin udara. Dengan clock 4.91 Ghz di voltase 1.58V, Reza Afrian R mencatatkan skor 14.539s pada benchmark ringan SuperPi 1M.
