Telkomsel Open Overclocking Championship 2015, Seri 1 – Bandung
Finalis TOOC 2015 Seri 1
Setelah melalui babak penyisihan yang melelahkan, akhirnya finalis TOOC 2015 terpilih. Dari setiap Grup akan dipilih 2(dua) overclocker yang memiliki poin tertinggi(total 8 orang dari 4 Grup), lalu panitia juga akan mencari 2 skor 3DMark 11 tertinggi dari peserta yang belum lolos sebagai wild card.
Inilah para peserta yang berhak masuk ke babak Final:

Baris Belakang Kiri ke Kanan:
- Hendra Wijaya ‘Coldest’
- Reza Afrian R ‘Rookie_JR’
- Richard Sutanto ‘slythz’
- Alva Jonathan ‘Lucky_n00b’
- Hendra Masli ‘I.R.I.S’
- Jesse Putra ‘bboyjezz’
- Dendy Putra ‘r0yal_flush’
Baris Depan Kiri ke Kanan:
- Lukas Budiman ‘lukasb’
- Revin Prasetia ‘revOC’
- Ivan R Akbar ‘IvanCupa’
Secara kebetulan, ketujuh anggota Tim JagatOC yang berangkat ke TOOC 2015 berhasil meloloskan diri dari tantangan babak penyisihan, dan juga tiga overclocker muda yang baru saja ‘lulus’ dari kompetisi overclocking tingkat amatir tahun 2014 lalu.
Babak Final, 1 Maret 2015
Babak final akan menggunakan benchmark yang sangat berbeda dengan babak penyisihan, dan pastinya membuat semua peserta harus kembali beradaptasi. Waktu yang diberikan pun terbilang singkat(60 menit Wprime 1024M, 60 Menit 3DMark Sky Diver, dan 90 Menit RealBench), sehingga manajemen waktu yang efisien menjadi penting.
Wprime 1024M

Benchmark Wprime 1024M agak berbeda dengan benchmark hari sebelumnya. Lamanya pengujian yang dilakukan membuat Wprime 1024M bisa disebut sebagai sebuah uji ‘stress-test’ yang pastinya menyiksa prosesor. Disini, Alva ‘Lucky_n00b’ Jonathan memimpin ronde pertama dengan perolehan 330 Detik, disusul oleh Dendy yang mencatatkan waktu 332 Detik. Kebanyakan peserta menghabiskan waktu untuk troubleshooting di sesi ini, sehingga agak terlambat untuk memeras kemampuan prosesor mereka hingga maksimal.


3DMark Sky Diver
Berikutnya, sesi 3DMark riuh dengan seruan submit skor dari berbagai peserta. Meskipun awalnya banyak peserta mengalami masalah, namun pada 30 menit terakhir semua peserta sudah bisa menemukan kecepatan GPU maksimal mereka. GPU ASUS Radeon R7 240 2GB GDDR3 para peserta TOOC berjalan pada kisaran 1000 hingga 1050Mhz, namun GPU Clock tertinggi dicatatkan oleh Hendra Masli yang mampu menjalankan GPU-nya pada clock 1150Mhz. Sayangnya, Masli gagal mencatatkan skor 3DMark Sky Diver tertinggi karena disusul oleh overclocker lain yang memiliki clock GPU lebih rendah namun skor lebih besar, yakni Revin Prasetia yang langsung menjadi nomor satu pada tes Sky Diver dengan angka 6981. Alva yang tadinya memimpin pertandingan di ronde wprime harus puas dengan angka 6820.

Sesi ROG RealBench v2.41

Benchmark terakhir yang harus dijalankan pada TOOC 2015 Seri 1 adalah ASUS ROG RealBench v2.41. Benchmark tersebut akan menguji kemampuan sistem dengan berbagai software open source, seperti GIMP, Handbrake, dan LuxMark. Benchmark ini menghabiskan waktu yang cukup lama, karena lama pengujian RealBench pada sistem Athlon X4 860K umumnya akan memakan waktu 10-12 Menit! Lamanya pengujian ini membuat ROG RealBench sulit dilewati. Banyak peserta yang kerap kali mengalami BSOD, dan banyak pula yang gagal mencatatkan skor sama sekali dalam rentang waktu 90 menit yang diberikan panitia. Pada akhirnya, Hendra Masli mencatatkan skor tertinggi yakni 49113, disusul oleh Alva dengan 46742.
Hendra Wijaya mengalami nasib cukup naas, dimana sistemnya sudah mencatatkan skor 46272, namun screenshot gagal dilakukan karena sistem crash pada pengambilan screenshot, dan waktu benchmark sudah habis.
Di bawah ini scoreboard akhir babak Final TOOC 2015 Seri 1:
*klik untuk memperbesar*

Dengan hasil seperti ini, maka Alva Jonathan, Hendra Masli, dan Dendy Putra resmi meraih ketiga tempat teratas pada TOOC 2015 seri 1, dan berhak melanjutkan pertarungan pada babak Grand Final bulan Desember 2015 nanti, sekaligus merebut beragam hadiah menarik yang totalnya lebih dari 10 Juta Rupiah!