Telkomsel Open Overclocking Championship 2015, Seri 1 – Bandung
Pembagian Hadiah

Para sponsor kompetisi TOOC 2015 Seri 1 menyediakan sejumlah hadiah yang menarik bagi para pemenang. Berikut ini para pemenang dan hadiah yang mereka dapatkan:
Juara 3 – Dendy Putra ‘r0yal_flush’

Dendy (HWBOT Team: Jagatreview.com Indonesia) mendapatkan:
- Prosesor AMD Athlon 5150
- Motherboard ASUS A88XM-A
- RAM Team Elite SODIMM 8GB DDR3-1333
- Power Supply Enermax NAXN 500W
- Heatsink ID-Cooling SE-204K
- ASUS ROG Jacket
Juara 2 – Hendra Masli ‘I.R.I.S’

Masli (HWBOT Team: Jagatreview.com Indonesia) mendapatkan:
- Prosesor AMD Athlon X4 860K
- Motherboard ASUS A88X-GAMER
- RAM Team Elite SODIMM 8GB DDR3-1333
- Power Supply Enermax NAXN 500W
- Heatsink ID-Cooling SE-204K
- ASUS ROG Jacket
Juara 1 – Alva Jonathan ‘Lucky_n00b’

Alva (HWBOT Team: Jagatreview.com Indonesia) mendapatkan:
- Prosesor AMD APU A10-7850K Kaveri
- Motherboard ASUS ROG Crossblade Ranger
- RAM Team Elite SODIMM 8GB DDR3-1333
- SSD Corsair ForceLS 60 GB
- Power Supply Enermax NAXN 500W
- Heatsink ID-Cooling SE-204K
- ASUS ROG Jacket
update 5 Maret 2015
Event Telkomsel TOOC masuk ke salah satu highlight pada ‘The OC Show’ Season 02 Episode 04 dari Overclocking-TV, berikut videonya:
* Pembahasan TOOC ada di 8:50*
Penutup

Kompetisi Telkomsel Open Overclocking Championship(TOOC) 2015 Seri 1 yang baru saja terjadi merupakan kompetisi overclocking pertama Indonesia di tahun 2015 ini, dan menjadi ajang adu kemampuan yang menarik karena konsep ‘Open’ yang dibawanya. Biasanya, para penyelenggara kontes overclocking sedikit khawatir akan berkurangnya minat peserta jika kompetisi dibuka untuk umum, karena ada sebagian overclocker amatir yang segan untuk mendaftar lomba saat melihat nama-nama overclocker kawakan di daftar peserta.
Di TOOC 2015, meski sebagian besar dari yang lolos ke final adalah overclocker yang sudah cukup berpengalaman, kita bisa melihat bahwa ada beberapa overclocker yang terbilang amatir masih sanggup berjuang melawan mereka. Dan tentunya lomba ini akan menjadi ‘surga’ bagi para overclocker lama yang kadang sudah tidak bisa menikmati suasana kompetisi karena masuk ke daftar ban/ banlist lantaran sudah dianggap terlalu berpengalaman dan akan membuat lomba menjadi tidak menarik karena kesenjangan tingkat pengetahuan dan juga skill overclocking mereka. Kami yakin, segenap rekan-rekan kami dari JagatReview OC Team(JagatOC) akan sangat menyukai lomba-lomba bertipe open seperti ini, karena mereka jarang bisa bertanding di negeri sendiri karena pembatasan peserta oleh panitia lomba (umumnya, para overclocker Indonesia yang sudah pernah mewakili negaranya di kontes OC internasional akan ‘dilarang’ mengikuti kontes lokal).
Lomba overclocking tanpa banlist seperti TOOC berpotensi untuk menjadi tempat mengasah kemampuan bagi para overclocker amatir yang memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan berat, sekaligus juga menjadi ajang kumpul bersama para overclocker generasi lama dan generasi baru. Semoga saja, kompetisi OC dengan tipe seperti TOOC ini dapat kembali menjadi ajang adu kemampuan overclocking anak bangsa untuk menghasilkan overclocker Indonesia yang bisa lebih kompetitif pada kontes OC kelas Internasional. Mari tunggu kejutan-kejutan menarik pada ajang TOOC berikutnya!