Gedung Putih Diduga Telah Diretas Rusia
Peretas atau lazimnya disebut hacker, dikabarkan telah berhasil menembus pertahanan jaringan Gedung Putih, Amerika Serikat, dan disinyalir peretas ini berasal dari Rusia, begitu yang dilaporkan kantor berita kenamaan asal negeri Paman Sam, CNN.

Badan penyelidik pemerintah Amerika Serikat pun telah dilibatkan mulai dari FBI dan CIA, untuk menangani kasus peretasan ini. Amerika menganggap bahwa hal ini merupakan ancaman cukup besar pada sistem keamanan negara mereka. Diketahui bahwa peretas biasanya menghapus jejak mereka dengan cara mengacak data yang mereka gunakan ke seluruh dunia.
Namun seorang penyidik memberikan keterangannya setelah penyidikan secara intensif dilakukan dan kemungkinan besar bahwa jaringan dari negara Rusia yang dicurigai meretas jaringan keamanan Gedung Putih.
Sementara pihak Gedung Putih yang diwakili Ben Rhodes yang menjabat sebagai National Security Advisor mengatakan, “Kami meyakini tidak ada informasi yang bersifat rahasia atau dokumen kenegaraan lainnya yang berhasil ditembus hacker ini”.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya peretas ini telah berhasil membobol beberapa informasi diantaranya, jadwal harian kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama.
Pihak Russia sendiri menanggapi tuduhan serangan internet dari Amerika Serika ini dengan santai. Ketika dimintai keterangannya juru bicara Vladimir Putin, yaitu Dmitry Peskov menyatakan, “Melihat apa yang diberitakan CNN dan menyalahkan Rusia sebagai tertuduh, menjadikan fenomena tersendiri dan pastinya sangat menarik”.
Beliau juga menambahkan bahwa website kenegaraan yang berpusat di Kremlin mengalami ratusan serangan setiap harinya, bahkan pernah mencoba menggagalkan sesi annual tanya jawab yang direncanakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. “Seperti Anda ketahui, serangan peretas yang mengancam sesi tanya jawab kenegaraan ini berasal dari luar, tetapi kami tidak terlalu membesar-besarkannya”, tambah juru bicara Presiden Russia tersebut.
Saat ini, pihak Gedung Putih dikabarkan telah melakukan pembenahan pada sistem keamanan mereka seperti yang ditambahkan Ben Rhodes, “Sementara serangan kerap terjadi, kami akan membenahi sistem pertahanan jaringan kami sehingga hal seperti ini tidak terjadi kembali dimasa yang akan datang “