Google-Intel Upayakan Update Android Datang Lebih Cepat

Author
Ozal
Reading time:
April 12, 2015

Biasanya, butuh waktu berbulan-bulan bagi perangkat mobile untuk bisa mendapatkan update versi Android terbaru, sejak Google merilis perdananya ke publik. Kini, Google bersama Intel bekerja sama, agar update bisa datang lebih cepat lagi dari sekarang.

update

Intel telah mengadakan sebuah program pengembangan perangkat mobile yang dapat menerima versi Android terbaru hanya dalam waktu dua minggu sejak dirilis perdana. Update tersebut nantinya melalui over-the-air (OTA) atau langsung dari perangkat dengan bantuan koneksi internet.

Program bernama Reference Design for Android ini, menyediakan sebuah blue-print untuk produsen perangkat mobile yang ingin membuat tablet, smartphone, dan phablet dengan satu set komponen yang sesuai standar, terutama dari segi hardware. Dengan konsistensi hardware yang diadopsi produsen ini, membuat perangkat bisa mendapatkan update Android jauh lebih mudah.

“Pengiriman update yang lebih cepat akan membuat perangkat mobile lebih segar dan selalu memiliki kemampuan Android terbaru.. Intel dan Google telah bekerja sama membuat pengiriman update secara cepat ke perangkat mobile sebagai bagian dari program ini,” kata Kepala Software dan Service Intel Group Doug Fisher, dikutip dari Computer World.

intel

Sejumlah pihak memandang, hal ini hampir mustahil. Ini mengingat Google hanya memberikan satu versi OS Android saja yang digunakan untuk semua perangkat mobile yang memiliki konfigurasi hardware berbeda-beda. Produsen smartphone sendiri biasanya telah melakukan sejumlah modifikasi dari versi OS yang diberikan Google tersebut agar sesuai dengan chipset di perangkat mereka.

Maka dari itu, Intel tengah mencoba untuk menyelesaikan masalah itu dengan membuat sebuah referensi tertentu untuk para pembuat perangkat mobile, misalnya menggunakan chipset Intel. Sejauh ini, baru satu produsen tablet bersedia ikut program tersebut, yakni Cloudfone, vendor asal Filipina. Sementara vendor besar lainnya yang seringkali mengadopsi SoC berbasis ARM, seperti Samsung, HTC, atau LG belum menunjukan tanda-tanda ingin bergabung.

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…
September 9, 2025 - 0

Review Luxia Pro Ultra 5: Laptop Polytron Cantik dan Kencang!

Polytron jualan laptop? Iya, kalian ga salah denger, karena yang…
September 8, 2025 - 0

Review Axioo Pongo Monster X (2025): Laptop Gaming Lokal Paling Kencang?!

Siapa bilang tak ada Laptop Gaming RTX 5090 dari merk…

Gaming

September 20, 2025 - 0

Bloodborne Remake Dikabarkan Masih Belum Punya Masa Depan

Bila Anda masih berharap adanya Bloodborne Remake, kabar terbaru sarankan…
September 20, 2025 - 0

Film Live Action Resident Evil Tak Akan Hadirkan Leon Kennedy

Sutradara film live action Resident Evil pastikan Leon Kennedy tidak…
September 20, 2025 - 0

Battlefield 6 Revisi Sistem Aim Assist Guna Tingkatkan Skill Pemain

Tim developer Battlefield 6 putuskan untuk revisi sistem aim assist,…
September 20, 2025 - 0

Borderlands 4 di PS5 Pro Hadapi Masalah Performa Ketika Lama Dimainkan

Ternyata bukan hanya Borderlands 4 di PC saja yang bermasalah…