Kantor Perdana Menteri Jepang Diserang Drone Beradiasi Nuklir

Polisi Jepang menahan seorang pria yang mengaku telah mendaratkan Drone yang membawa radioaktif beradiasi nuklir di atap kantor perdana menteri Jepang dengan alasan memprotes kebijakan energi nuklir di negara yang berjuluk matahari terbit tersebut. Pihak berwenang Jepang sendiri memberikan keterangan bahwa pria yang bernama Yasuo Yamoto menyerahkan dirinya kepada pihak berwajib atas tindakan yang dilakukannya.
Drone yang tidak sengaja ditemukan karyawan baru ketika berjalan ke atap tersebut, setelah diteliti membawa kandungan radioaktif ini dinilai telah membawa ancaman baru bagi keamanan dengan menggunakan teknologi perangkat pesawat mini tak berawak atau disebut Drone. Serangan kepada kantor kementerian Jepang sendiri juga memberikan pertanyaan seberapa rapuhnya kantor kementerian pemerintahan Jepang.
Drone yang membawa peringatan dengan tulisan ‘ RadioAktif’ ini sendiri membawa perangkat kamera dan wadah plastik yang berisi pasir yang terkontaminasi radioaktif nuklir. Menurut keterangan beberapa pihak, pasir tersebut hanya berisi kandungan radioaktif yang sangat rendah dan tidak berbahaya. Tetapi tetap saja walaupun Pria 40 tahun tersebut mengaku melakukannya, tetap akan diganjar hukuman atas ancaman berbahaya.

Kantor berita Jepang NHK sendiri memberikan keterangan bahwa “Drone Pasir “ tersebut berasal dari daerah Fukushima, tempat peristiwa terjadinya kecelakaan pembangkit tenaga nuklir pada waktu terjadi gempa bumi dan Tsunami tahun 2011 lalu. Sepertinya kejadian ini berhubungan dengan perdana menteri Jepang yang baru-baru ini mendesak menghidupkan kembali reaktor nuklir tersebut yang ditutup sejak kejadian tahun 2011.
Pihak berwajib Jepang sendiri akan bertekad memperketat dan mempergunakan aturan baru bagi penggunaan Drone yang kini memang tengah marak di Jepang. Ancaman baru dari teknologi Drone sepertinya kian marak, haruskah penggunaan Drone diperketat?