Pembuat Senjata dari 3D Printing Tuntut Pemerintah Amerika Serikat
Printer 3D bekerja layaknya printer kertas yang banyak kita temui sehari-hari. Perbedaannya hanya terletak pada bahan plastik yang digunakan untuk hasil yang kita cetak sehingga menghasilkan objek 3 dimensi yang nyata. Awalnya, 3D printer digunakan untuk membuat barang-barang industri, perlengkapan rumah dan hal yang menunjang segmen Industri yang mulai berevolusi.
Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat bernama Cody Wilson, sebuah era baru telah dibuat oleh pria ini, dimana ia telah berhasil menciptakan senjata yang berfungsi dengan baik dengan menggunakan 3D printer.
Namun saat ini Cody tengah menuntut pemerintah Amerika serikat dengan alasan pemerintah telah melanggar hak kebebasan yang berlaku di negara adidaya itu.

Senjata ciptaannya yang diberi nama Liberator dapat dengan mudah dibuat menggunakan 3D printer yang banyak dijual di pasaran. Bagian senjata ini hanya terdiri dari 12 bagian mekanis yang semua terbuat dari plastik, terkecuali pin pelatuk yang memang terbuat dari bahan baja.
Setelah beberapa waktu akhirnya departemen Pertahanan Amerika Serikat merasa resah akan senjata ciptaan Cody, sekarang ini melalui hasil karyanya penggunaan senjata tidak dapat terkontrol lagi. Semua orang bisa membuatnya termasuk bahaya penggunaan dari teroris yang sangat ditakuti.
Cody Wilson akhirnya diperintahkan untuk menutup informasi blue print hasil ciptaannya yang selama ini dapat mudah diakses oleh siapapun. Pihak pemerintah juga menganjurkan agar Cody melepas hak cipta atas ciptaannya tersebut. Atas desakan pemerintah, Cody berencana akan menuntut pemerintah karena landasan kebebasan yang dihalangi.

“Pemerintah seharusnya mendukung hak cipta seseorang bukan mencopotnya..biarkan teknologi dan kebebasan kami yang sejak dulu ada dan dilindungi undang-undang tetap terjaga..” begitu komentar dari pengacara Cody Wilson. Tuntutan Cody sendiri memang tindakan yang cukup berani dikarenakan sesuai dengan hak amandemen yang memang berlaku untuk setiap warga negara dan memang tidak adanya larangan untuk menciptakan sesuatu.
Sementara dari pihak yang tidak mendukung yaitu seorang senator kenamaan di Amerika Serikat berkomentar “ Kita dalam situasi masa dimana seorang penjahat dapat dengan mudah membuat pabrik senjata di garasi mobil mereka, ini tentu membuat semua orang resah” begitu ujarnya ketika dimintai keterangan.
Memang senjata hasil ciptaan Cody Wilson dari 3D printer itu cukup populer diantara pencinta senjata. Setelah dua hari hasil ciptaannya dibuat lebih dari 100.000 orang men-downlaod hasil karyanya yang memang dibuka untuk umum.
Akankah 3D printer teknologi merupakan ancaman keamanan terbaru? Mungkin pembatasan dan perizinan yang ketat dapat membuat teknologi ini dapat diterapakan untuk hal-hal positif yg pastinya berguna untuk umat manusia.















