Ditangkap Karena Jam Ciptaannya, Ahmed Diundang Obama
Ahmed Muhamad seorang anak berumur 14 tahun asal Texas, Amerika Serikat, ditangkap pihak berwajib atas laporan guru bahasa inggris sekolahnya yang melaporkan bahwa anak ini membawa bom waktu. Alat yang diduga sebagai bom waktu tersebut ternyata hanya hasil karya ilmiah berupa jam digital yang ingin ditunjukkan pada gurunya.

Ahmed merupakan anak yang gemar memperbaiki sendiri Go-Kart dan juga radio komunikasi. Remaja ini berniat ingin menunjukkan penemuan jam hasil kreasinya pada gurunya. Jam ciptaannya tersebut tergolong unik karena menggabungkan papan sirkuit yang dihubungkan dengan power supply dan digital display. Semua perangkat tersebut terpasang didalam sebuah casing yang berbentuk segi empat dan juga berhologram.

Sementara tanggapan gurunya setelah melihat jam tersebut, Ahmed sedikit kecewa karena gurunya hanya tertegun dan berkomentar “um..Ini bagus, Tapi Saya sarankan jangan tunjukkan ini pada guru yang lain“. Lalu Ahmed menyimpan jam hasil karyanya itu dalam tasnya dan melanjutkan ke kelas bahasa inggris. Namun ketika kelas berjalan, jam buatannya kerap berbunyi yang akhirnya menjadi perhatian seluruh kelas.
Setelah itu, guru bahasa inggris tersebut memanggil Ahmed dan memeriksa tasnya. Sang guru tersebut berkomentar. “Ini seperti sebuah bom rakitan”, yang tentu saja membuat Ahmed heran. Ahmed berusaha menjelaskan bahwa itu hanyalah Jam hasil ciptaannya. Namun sang guru bahasa inggris tidak percaya begitu saja dan langsung menahan jam tersebut, kemudian sang guru menelepon polisi setempat.
Polisi kemudian datang dan menahan Ahmed. Sempat terkejut tapi perlahan mulai menyadari akan peristiwa yang mengejutkan ini, Ahmed pun menyadari bahwa semua ini terjadi karena warna kulitnya dan karena dia berasal dari timur tengah dan tentunya teringat akan kejadian 9/11.
“Saya mulai menyadari ini ketika salah seorang polisi menangkap saya berkomentar sinis, dan kepala sekolah memaksa saya untuk memberikan sebuah pernyataan yang bukan saya lakukan. Ini hanya hasil kreasi saya dan saya hanya ingin menunjukkan apa yang dapat saya ciptakan sehingga mereka tahu”. ujar Ahmed.
Akan tetapi, kejadian ini ternyata membuat banyak pihak bersimpati, terutama dari para kaum netizen. Bahkan beberapa tokoh penting seperti Mark Zuckerberg dan Hilary Clinton. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pun turut menyimak kejadian yang terjadi di negara yang ia pimpin tersebut. Obama langsung berkicau melalui akun Twitter pribadinya dan memberikan semangat, sekaligus mengundang Ahmed ke Gedung Putih untuk menemuinya.
Ahmed pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari beberapa tokoh penting di Amerika Serikat. “Saya berterimakasih atas dukungan masyarakat untuk saya, ..” ujar Ahmed. Sementara itu, pihak kepolisian setempat yang menangkap Ahmed langsung meminta maaf di depan konferensi pers dan menyatakan bahwa kasus tersebut sudah dihilangkan.

Tentunya ini sangat disayangkan dimana seorang anak ingin berkreasi justru malah ditangkap oleh alasan tidak jelas. Mark Zuckerberg sendiri berkomentar, “Anak seperti Ahmed yang mempunyai ambisi dan karya tinggi seharusnya diberi dukungan dan semangat, bukan ditangkap..”. Ahmed sendiri berkomentar bahwa dia kapok untuk membawa hasil kreasinya ke sekolah dan mengalami trauma yang cukup mendalam, terutama karena ia sempat harus menanggung malu karena ditangkap dan diborgol di hadapan teman-temannya.













