Review Watercooling ID-COOLING Hunter Duet
Spesifikasi Testbed + Software
Berikut spesifikasi testbed yang kami gunakan untuk menguji watercooling ID-COOLING Hunter Duet ini:
- Processor: Core i7-6700K [ default: 4Ghz, 1.264 V ]
- Memory: Kingston HyperX Fury DDR4 – 2133 Mhz CL 14 2 x 4 GB (XMP)
- Motherboard: MSI Z170 Gaming M7
- Graphic Card: Nvidia GeForce GTX 680 Reference
- Casing: Corsair Carbide 400R
- Storage: SSD 120 GB
- Power Supply: PSU 1200 Watt
- Operating System: Windows 10

Program yang Digunakan
- LinX 0.6.4 – Aplikasi yang kami gunakan untuk memberi beban kerja kepada prosesor. Dengan aplikasi ini, kami juga sekaligus membebani Memory Controller pada prosesor dengan mengatur agar LinX memenuhi penggunaan memory sebanyak 7000 MB.
- Unigine Heaven – Aplikasi yang kami gunakan untuk memberi beban kerja berat pada VGA card dan beban kerja ringan-sedang pada prosesor.
- 3DMark Fire Strike ( Combined Test ) – Aplikasi yang kami gunakan memberi beban kerja berat pada VGA card dan prosesor dalam waktu bersamaan.
- Core Temp 1.0 RC3 – Aplikasi yang digunakan untuk memantau suhu maksimum dan minimum prosesor selama pengujian.
- HWmonitor 1.28 – Aplikasi yang digunakan untuk memantau suhu maksimum dan minimum prosesor dan chip GPU VGA card selama pengujian.
- CPU-Z 1.73.0 – Aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan.
Skenario Pengujian
Skenario pengujian kami sebagai berikut:
Pengujian performa pendinginan prosesor
Untuk pengujian pertama kami hanya menguji performa watercooling ID-COOLING Hunter duet dalam mendinginkan prosesor dengan menggunakan aplikasi LinX 0.6.4 yang akan memberikan beban kerja maksimum ( Full Load ) pada prosesor Intel Core i7-6700K tetapi tidak memberikan beban kerja pada chip GPU VGA card GTX 680. Aplikasi ini akan memberikan beban kerja penuh pada prosesor selama +- 10 menit dan setelah aplikasi selesai melakukan stress test , kami membiarkan sistem pengujian dalam keadaan idle selama +- 5 menit.
Pengujian performa pendinginan VGA card
Untuk pengujian kedua, kami menggunakan aplikasi Unigine Heaven benchmark untuk memberikan beban kerja maksimum pada chip GPU VGA card GTX 680 dan memberikan sedikit beban kerja ringan – sedang pada prosesor.
Pengujian performa pendinginan prosesor dan VGA card dalam waktu bersamaan
Untuk pengujian ketiga, kami menggunakan aplikasi 3D mark Fire-strike ( Combined Test ) yang di loop secara terus menerus selama +- 10 menit . Benchmark 3D Mark ( Combined test ) ini akan memberikan beban kerja yang berat pada prosesor Intel Core i7-6700K dan chip GPU Nvidia GTX 680 dalam waktu bersamaan.
Dengan skenario pengujian ini, mari kita lihat performa dari watercooling AIO ID-COOLING Hunter Duet. Kami menjaga suhu ruangan berkisar diantara 24,5oC – 25,5oC.
*NB: Keadaan Idle adalah keadaan sistem didiamkan setelah mendapatkan load setelah pengujian.
Hasil Pengujian
Pengujian performa pendinginan prosesor
Suhu yang tercantum dalam grafik adalah suhu rata-rata dari seluruh core prosesor Intel Core i7-6700K pada saat mendapatkan beban kerja pada saat menjalankan benchmark stress test.
Intel Core i7 6700K Default [4,0 GHz @1,264V]
Pada saat melakukan pengujian awal, kami menggunakan aplikasi LinX untuk menguji performa pendinginan watercooling ID-COOLING Hunter Duet ini dalam menangani panas yang dihasilkan prosesor Intel i7-6700K yang kami gunakan dalam pengujian ini. Aplikasi LinX ini tidak memberikan beban apapun pada Chip GPU VGA card sehingga VGA card akan tetap dalam kondisi IDLE pada saat aplikasi stress test ini dijalankan, dengan kata lain pada pengujian Aplikasi LinX ini, Watercooling Hunter DUET ini hanya akan menangani sebuah prosesor yang sedang mendapatkan beban kerja penuh dan sebuah VGA card IDLE.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan aplikasi LinX, kami menemukan bahwa performa watercooling Hunter Duet mampu mendinginkan prosesor Intel Core i7-6700K hanya unggul tipis 1 oC dibandingkan dengan sebuah heatsink pendingin kelas high-end, Noctua NH-D14. Pada pengujian ini kami menggunakan konfigurasi kecepatan FAN yang diatur pada mode “AUTO”. Selama menjalankan aplikasi LinX, kami hampir tidak dapat mendengar suara fan radiator berputar, karena kedua fan radiator milik ID-COOLING ini tetap berputar pada kecepatan minimum 800RPM.

Setelah selesai melakukan pengujian dengan benchmark LinX, kami melanjutkan pengujian berikutnya menggunakan benchmark Unigine Heaven, dimana benchmark ini akan memberikan beban kerja penuh pada chip GPU VGA card dan memberikan sedikit beban kerja ringan dan sedang pada prosesor. Pada pengujian ini kami mendapatkan bahwa suhu prosesor ini meningkat 1 oC menjadi 54,5 oC.
Walaupun prosesor hanya bekerja ringan pada benchmark ini, kenyataannya suhu prosesor tetap mengalami sedikit peningkatan. Hal ini dikarenakan panas GPU GTX 680 yang diserap oleh waterblock VGA card tergolong besar. Sedangkan fan radiator tetap menyala pada kecepatan minimum 800 RPM, hal ini menyebabkan radiator menjadi kurang optimal dalam melepaskan panas yang telah diterima.
Lalu bagaimanakah performa watercooling ID-COOLING Hunter Duet ini, jika prosesor intel Core i7-6700K dan VGA GTX 680 diberi beban kerja penuh secara bersamaan? Untuk menguji skenario ini, kami menggunakan benchmark 3DMark Firestrike yang diatur untuk menjalankan benchmark “Combined Test” yang akan di-loop secara terus menerus selama 10 menit. Pada pengujian ini kami melihat suhu prosesor mengalami kenaikan yang cukup drastis, dimana suhu prosesor Intel Core i7-6700K menjadi 59,25 oC hampir menembus suhu panas 60 oC.
Peningkatan suhu ini terjadi karena prosesor dan VGA card mendapat beban kerja yang berat, sedangkan fan pendingin radiator tetap berputar pada kecepatan minimum, yakni 800 RPM (Perlu diketahui bahwa kontrol kecepatan fan “Auto” ini ditangani oleh motherboard, bukan dari watercooling ini sendiri). Hal ini menyebabkan radiator watercooling ini kewalahan dalam melepaskan panas yang telah diserap olehnya. Walaupun begitu, suhunya masih tergolong aman dan pengguna watercooling ini mendapatkan sebuah sistem pendingin yang tergolong sunyi dan nyaman digunakan di dalam ruangan yang sunyi.
Tidak puas dengan konfigurasi kecepatan fan “auto” yang terus-terusan berjalan pada kecepatan minimum 800 RPM, kami pun menguji kembali watercooling ini dengan menggunakan konfigurasi kecepatan fan maksimum yang mencapai 2000 RPM. Pada saat fan berputar pada kecepatan maksimum, suara bising yang dihasilkan oleh fan menjadi terdengar jelas sehingga akan kurang nyaman digunakan pada ruangan sunyi, tetapi masih cukup nyaman digunakan pada ruangan terbuka dan luas. Dengan konfigurasi kecepatan fan maksimum ini, kami kembali menjalan benchmark 3DMark Fire Strike “Combined Test” untuk menguji kemampuan pendinginan watercooling ID-COOLING Hunter Duet ini yang akhirnya berhasil menjaga suhu panas prosesor pada suhu 53,25 oC atau 6 oC lebih dingin dibandingkan pada saat menggunakan konfigurasi kecepatan fan “Auto”.
Pengujian performa pendinginan chip GPU VGA card
Nvidia Geforece GTX 680 Reference design card ( stock clock / stock voltage )

Setelah melihat performa watercooling ID-COOLING Hunter Duet ini dalam mendinginkan prosesor. Kami pun langsung mengalihkan perhatian kami pada performa watercooling ini dalam mendinginkan chip GPU VGA card GTX 680 yang digunakan pada sistem pengujian kali ini.
Kami cukup takjub melihat performa watercooling ID-COOLING Hunter Duet yang berhasil menahan suhu panas chip GPU VGA GTX 680 pada suhu 52 oC atau 28 oC, lebih dingin dibandingkan performa heatsink reference/bawaan dari VGA card Nvidia GTX 680. Selain itu watercooling ini, masih mampu memberikan performa ekstra pada saat menggunakan konfigurasi kecepatan fan maksimum, dimana pada konfigurasi ini akan memberikan peningkatan performa pendinginan sebesar 5 oC lebih dingin pada saat benchmark 3DMark Fire Strike “Combined Test” dijalankan.

Pada saat sistem PC pengujian dalam keadaan IDLE, watercooling ID-COOLING Hunter Duet ini berhasil menahan suhu prosesor Intel Core i7-6700K dan chip GPU VGA card nvidia GTX 680 tetap berada dibawah suhu 30 oC. Selain itu, tidak ada perbedaan suhu panas yang signifikan antara konfigurasi fan “auto” dan “Max Speed Fan”.
Perlu diketahui, saat pengujian konfigurasi kecepatan fan “Fixed 100%” suhu prosesor dalam keadaan idle mencapai 26 oC atau hampir sama dengan suhu ruangan/ambient pengujian yang diatur pada suhu 24.5 oC ~ 25.5 oC. Perlu diketahui, sebenarnya tidak mungkin suhu prosesor yang sedang menyala dapat menyamai suhu ambient ruangan. Hal yang terjadi di pengujian ini dikarenakan adanya perbedaan kalibrasi antara sensor thermometer suhu ambient ruang dan sensor pengukuran suhu yang ada pada sistem pengujian.