Review HSF Raijintek Tisis
Spesifikasi Testbed + Software
- Processor: Core i7-4790K [default: 4Ghz/4.2 GHz ( 4 Cores Turbo Boost ), 1.15 V]
- Memory: Kingston HyperX DDR3 – 1600 Mhz 2x 4 GB (XMP)
- Motherboard: Gigabyte Z87X-OC
- Graphic Card: GTX 465
- Casing: Corsair Carbide 400R
- Storage: Kingston HyperX 3K 120 GB
- Power Supply: PSU 1200 80+Gold
- Operating System: Windows 7 Ultimate 64-Bit SP 1
Program yang Digunakan
- LinX 0.6.4 – Aplikasi yang kami gunakan untuk memberi beban kerja kepada prosesor. Dengan aplikasi ini, kami juga sekaligus membebani Memory Controller pada prosesor dengan mengatur agar LinX memenuhi penggunaan memory sebanyak 7000 MB.
- Core Temp 1.0 RC3 – Aplikasi yang digunakan untuk memantau suhu maksimum dan minimum prosesor selama pengujian.
- CPU-Z 1.71.0 – Aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan.
Skenario Pengujian
Skenario pengujian kami sebagai berikut:
- Memberikan Full Load kepada CPU selama +/- 16~20 Menit dan Idle Time +/- 10 Menit.
Dengan skenario pengujian ini, mari kita lihat performa dari HSF Raijintek Tisis. Kami menjaga suhu ruangan berkisar antara 25,5 oC – 26,5oC.
*NB: Keadaan Idle adalah keadaan sistem didiamkan setelah mendapatkan load setelah pengujian.
Pada pengujian HSF Raijintek Tisis ini, kami mengkonfigurasikan kecepatan fan melalui BIOS secara manual dan fan controller bawaan dari watercooling ini diatur pada kecepatan penuh.
Hasil Pengujian

Suhu yang tercantum dalam grafik adalah suhu rata-rata dari seluruh core selama benchmark berlangsung dan idle time.

Untuk menguji performa pendinginan Raijintek Tisis ini, kami menggunakan prosesor Intel Core i7 4790K yang berjalan pada kecepatan standar tanpa di-overclock. Pada saat pengujian suhu full-load, Tisis ini mampu menahan suhu prosesor pada 62.75 oC atau lebih dingin 24.75 oC dibandingkan dengan heatsink bawaan Intel, yang suhunya sudah berada di kisaran 87.5 oC. Sedangkan pada saat prosesor Intel Core i7-4790K ini berada dalam kondisi Idle, Tisis ini mampu menahan panas prosesor ini pada suhu 28 oC, atau lebih dingin 2,75 oC dibandingkan dengan heatsink bawaan Intel, yang suhu prosesor-nya berada di 30.75 oC.
Penasaran dengan kemampuan terbaik dari HSF ini, kami mengganti konfigurasi fan dari kecepatan otomatis ke kecepatan penuh. Kedua fan bawaan HSF ini memiliki kecepatan penuh di 1000 RPM. Hasilnya, suhu panas prosesor hanya mengalami penurunan sebesar 1 oC saja untuk kondisi idle dan full-load.

Bisa disimpulkan, saat menggunakan konfigurasi fan kecepatan penuh, Raijintek Tisis ini tidak memberikan peningkatan performa yang berarti. Bahkan, peningkatan performa pendinginan yang hanya sebesar 1 oC ini harus dibayar dengan kebisingan yang dikeluarkan oleh fan berkecepatan penuh yang sudah tergolong cukup mengganggu. Hal ini tentunya membuktikan bahwa fan bawaan HSF Raijintek Tisis dengan konfigurasi kecepatan fan “Auto” sudah cukup untuk mengoptimasi performa pendinginan HSF ini.
Kesimpulan
Performa HSF Raijintek Tisis ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Hal ini dibuktikan pada pengujian yang kami lakukan, di mana HSF ini mampu mampu mendinginkan prosesor yang digunakan +/- 25 oC lebih dingin dibandingkan HSF standar Intel. Terlebih lagi, performa HSF Raijintek Tisis ini hanya kalah 1 oC dengan Raijintek Triton yang sudah pernah kami review sebelumnya, Raijintek Triton sendiri dilengkapi dengan radiator berukuran 240mm dan memiliki harga ~Rp450.000,00 lebih mahal dari HSF ini.
Menariknya lagi, performa HSF Tisis ini sudah optimal dengan kedua unit fan bawaan yang sudah disediakan di dalam paket penjualan. Apalagi fan bawaan HSF ini cukup berjalan dengan konfigurasi kecepatan fan “Auto” untuk mengoptimalkan performa pendinginan. Dalam mode ini, suara yang dihasilkan HSF masih dalam batas wajar dan tidak terlalu mengganggu pengguna.
Secara keseluruhan, Raijintek Tisis ini cukup menarik bagi para penggun PC rakitan yang membutuhkan sebuah heatsink berperforma mumpuni. Ditambah lagi performa pendinginan ini Raijintek Tisis ini bisa didapat dengan harga RP 1.000.000,00 ke bawah yang tentunya masih cukup terjangkau untuk kebanyakan pemilik PC high-end.
Selama tidak mempermasalahkan ukuran fisik Tisis cukup besar ini dan beberapa kekurangan lainnya, seperti kompatibilitas dengan memori ber-heatspreader tinggi, proses pemasangan yang tergolong merepotkan, serta fisik heatsink yang mudah meninggalkan bekas jejak sidik jari, perangkat pendingin ini layak sekali disandingkan dengan prosesor desktop kelas atas yang ada saat ini.
Kelebihan:
- Dilapisi nickel sehingga tahan korosi
- Mirror-finishing pada permukaan base HSF
- Konfigurasi fan bawaan yang sudah cukup untuk mengoptimalkan performa HSF
- Performa pendinginan yang cukup mumpuni
Kekurangan :
- Pemasangan fan yang merepotkan
- Proses membongkar dan melepaskan HSF ini tergolong sulit
- Tidak mendukung memori yang menggunakan heatspreader yang tinggi
- Jejak sidik jari dapat dengan mudah menempel dan berbekas pada seluruh bagian fisik HSF ini.
Informasi Produk
Harga: +- Rp 999.999,00 ( Kisaran Harga )
Distributor: Cahaya Distribusi