Refarming Selesai, Berikutnya OTT Nasional

Dalam moment ‘Revolusi Digital’ yang digelar di Museum Nasional, Jakarta(11/12) sore hari kemarin, dibahas pula mengenai rencana pemerintah dalam mengembangkan OTT (Over-TheTop) Nasional sebagai pendorong industri digital di tanah air. OTT Nasional akan digerakan oleh Kemenkominfo bersama dengan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia) untuk mendukung developer konten lokal, yang rencananya akan mulai dilaksanakan pertengahan tahun 2016 mendatang.
“Kami akan mendukung OTT Nasional dalam kegiatan-kegiatan yang akan menaikan jumlah pelanggan mereka,” ujar Alexander Rusli selaku ketua ATSI. Dengan adanya OTT Nasional, ini akan membuktikan bahwa Indonesia tak hanya berkembang sebagai content user, tetapi juga sebagai content creator. Sehingga Indonesia bisa bersaing secara konten, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Adapun diawal program ini,OTT Nasional yang dipilih adalah kategori Sosial Media dan Aplikasi Pesan. Kemenkominfo dan ATSI akan membina tiga OTT Nasional setiap tahun dimulai dari tahun 2016. ATSI dan Kemenkominfo juga telah berdiskusi bahwa nantinya akan membuat kriteria untuk menyeleksi OTT Nasional yang akan mendapat dukungan. Yaitu:
- Pemula (Startup) yang mampu menyediakan layanan pesan dan sosial media, yang sudah berbadan hukum dan seluruh sahamnya dimiliki Indonesia dan tidak berafiliasi dengan operator seluler.
- Memiliki setidaknya 100 ribu pelanggan dan belum mencapai 500 ribu pelanggan.
- Memiliki aplikasi berbasis Android, yang merupakan OS terbanyak digunakan pada smartphone pengguna di tanah air.
“Kami mengundang OTT Nasional yang memenuhi kriteria untuk mengirimkan dua aplikasi yaitu layanan messaging dan sosial media. Kami tungggu proposalnya dalam waktu dua minggu,” lanjut Alex. Proposal dapat dikirimkan melalui email info@ati.or.id.