Dukung Tren IoT di Indonesia, Schneider Electric Tawarkan Solusi Lengkap Data Center
Schneider Electric merupakan salah satu perusahaan global yang cukup dikenal dalam menyediakan produk kelistrikan di Tanah Air. Seiring maraknya tren data center di tahun 2016 ini, Schneider secara resmi memperkenalkan solusi terbaru untuk menjawab kebutuhan data center di masa sekarang ini. Solusi baru tersebut terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan data center yang semakin dinamis seiring pertumbuhan Internet of Things (IoT) yang semakin pesat. IoT pun diprediksi akan terus berlanjut di tahun ini seiring semakin meningkatnya jumlah perangkat yang terhubung dengan Internet.
Selain smartphone dan PC, berdasarkan data yang diperoleh Schneider, pada tahun 2020 akan ada lebih dari 26 miliar perangkat yang saling terhubung, termasuk wearable technology, peralatan elektronik dan banyak lagi. Hal ini akan sangat mempengaruhi pasar data center, karena penerapan IoT akan menghasilkan sejumlah besar data yang perlu diproses dan dianalisis secara real time. Untuk itu perusahaan membutuhkan solusi agar tetap mampu mengikuti perubahan tersebut.

Yana Haikal selaku Enteprise Sales Director APC by Schneider Electric menjabarkan bahwa, saat ini perusahaan mulai melirik solusi data center prefabrikasi modular yang dapat menghemat waktu yang dibutuhkan secara sangat signifikan untuk membangun suatu data center. Sistem ini juga jauh lebih baik dan dapat diandalkan karena dirakit dan diuji di pabrik – dalam kondisi yang sangat terkendali – dibandingkan merakit komponen di lapangan.
Schneider Electric menawarkan solusi lengkap untuk kebutuhan Micro DC seperti SmartBunker SX untuk ruang IT tradisional, SmartBunker CX yang teroptimasi untuk lingkungan perkantoran, SmartBunker FX yang kokoh hingga SmartShelter yang meenggunakan multi-rack dan memiliki ketangguhan di berbagai kondisi. Melalui rangkaian solusi ini, Schneider Electric menawarkan pemasangan data center yang jauh lebih mudah serta efisien dari sisi biaya dan waktu pemasangan, namun tetap aman dan terstandar.
“Dari ketiganya, tren Micro Data Center atau Micro DC saat ini lebih dilirik oleh berbagai industri karena cepat untuk siap beroperasi, mudah dikelola, aman, terstandar dan hemat biaya. Micro DC juga memiliki fitur pemrosesan dan penyimpanan yang berkapasitas signifikan serta cepat untuk dioperasikan di tengah berbagai kondisi lingkungan. Terlebih lagi, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang sangat dinamis dan demanding, Micro DC sangat cocok untuk beragam aplikasi yang membutuhkan latency rendah dan bandwidth tinggi.” begitu Yana dari Schneider Electric berkomentar.
Schneider juga mengumumkan kehadiran DCIM yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan monitoring perangkat di dalam data center. Schneider Electric menggunakan sistem StruxureWare menggabungkan berbagai aplikasi software yang sekarang menjadi pemimpin pasar sehingga mempermudah konvergensi sistem. Solusi ini menghasilkan informasi yang langsung dapat ditindaklanjuti denagn cepat baik melalui staff maupun tim IT dan tim pemeliharaan fasilitas untuk memastikan data center terus beroperasi dengan siaga dan efisien. StruxureWare juga akan sudah memenangkan berbagai penghargaan berkelas untuk kontribusinya di data centre dunia

“Melalui berbagai solusi inovatif data center yang kami tawarkan, kami akan terus berkomitmen untuk membantu meningkatkan daya saing pelanggan kami di tengah pertumbuhan IoT, khususnya dalam berdaptasi dengan perubahan teknologi yang sangat dinamis. Semoga acara hari ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan data center yang fleksibel, dapat diandalkan, namun sangat efisien dari segi biaya dan pengoperasian,” tutup Astri.