Huawei Genjot Infrastruktur Ultra-Broadband di Indonesia
PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) secara resmi mengumumkan kerjasamanya dengan Telkom Indonesia dan beberapa operator telekomunikasi ternama, untuk menyediakan infrastruktur ultra-broadband di Indonesia. Melalui kerjasama ini, Huawei ingin menghadirkan solusi end-to-end layanan video 4K Ultra HD yang dikombinasikan dengan serat optik pita lebar (broadband).

Peresmian kerjasama tersebut berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta (07/04/2016), yang diresmikan oleh CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos and Informatika (SDPPI) dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar. Turut hadir pula Konsulat Bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Li Ping, dan Huawei CMO Pasifik Selatan, Lim Chee Siong.
Pada acara peresmian ini juga turut dihadiri oleh Bapak Chairil Anwar, selaku VP Business Development APAC, Grey Juice Lab Ltd, yang memberikan penjelasn lebih rinci mengenai standar teknologi video 4K. Menurut Anwar, di tahun 2016 ini bisa dikatakan tahunnya video 4K dimana para konsumen sudah mudah menemukan TV baru berstandar 4K. Tidak hanya itu, konten video 4K juga sudah mulai bertebaran baik secara online dari layanan streaming (YouTube, Netflix, Sky dan lain-lain) bahkan termasuk Blu-ray 4K.
Mengenai persiapan apakah memang Indonesia siap untuk Video 4K, pihak Huawei mengatakan dengan optimis bahwa persiapannya akan terus diperluas. Sebelumnya, Huawei bersama Telkom Indonesia melakukan uji coba pertama di Surabaya. Perluasan infrastruktur ultra-broadband ini kabarnya terus diperluas di beberapa kota besar dan diprediksi bakal segera rampung di seluruh Indonesia pada 2020.
Mohamad Rosidi, selaku Deputy Director Solution Consulting Mobile Broadband Huawei Tech Indonesia menyampaikan, mengapa konten video saat ini dianggap bakal menjadi tren dan lambat laun, konsumen pun akan beralih menuju video yang memiliki kualitas lebih tinggi. Ke depannya, teknologi 4K untuk TV sudah menjadi kebutuhan, begitu juga dengan video 2K untuk perangk mobile seperti smartphone.
Namun untuk menikmati fasilitas video 4K saat ini hanya baru memungkinkan menggunakan jaringan kabel broadband dan belum dapat diterapkan pada infrastruktur wireless broadband.Lim Chee Siong, selaku Huawei CMO, Head of Strategy & Marketing Pasifik Selatan mengatakan alokasi spektrum di Indonesia masih terbatas. Apalagi saat ini, Indonesia baru selesai melakukan refarming frekuensi untuk standar 4G.