Orang Tua Minta Apple untuk Buka iPhone Anaknya yang Wafat
Leonardo Fabretti, yang kesehariannya berprofesi sebagai arsitek, menjadi topik pembicaraan di Internet. Hal itu disebabkan karena dia memohon pada Apple untuk membuka iPhone milik anaknya, berumur 13 tahun, bernama Dama, yang belum lama ini wafat. Beliau menuliskan permintaan pada petinggi Apple, Tim Cook, untuk memberikan kemudahan agar dapat mengambil foto dari smartphone tersebut.
“Saya memberikan smartphone tersebut pada 9 bulan terakhir sebelum dia wafat,” begitu komentar Leonardo Fabretti. Dama sendiri diadopsi pria asal Italia tersebut sejak 2007 dan didiagnosa menderita kanker tulang pada tahun 2013. “Dia menggunakan iPhone tersebut dalam kesehariannya, terutama mengambil foto. Sepertinya Dama mengetahui akan umurnya yang tidak lama lagi, untuk itulah dia menginginkan saya mempunyai akses, dia menambahkan sidik jari saya untuk dapat mengakses. Tapi sepertinya tidak berfungsi ketika iPhone harus direstart,” begitu tambahnya.

Ayah angkat dari Dama ini sudah berusaha mengkonsultasikan hal ini pada Apple Support terdekat, tapi hasilnya nihil. Mereka tidak dapat mengabulkan permintaan tersebut. “Saya mengerti kebijakan Apple mengenai privasi, tapi seharusnya mereka bisa memberikan pengecualian seperti kasus saya,” begitu komentar Leonardo. Berbagai tanggapan dari banyak pihak mulai bermunculan, mulai dari simpati hingga kritik yang menyebutkan bahwa seharusnya beliau mempersiapkan hal tersebut lama sebelum Dama meninggal.
Enkripsi dari smarphone besutan Apple ini memang bisa dibilang sangat mutakhir tak sembarang orang dapat membukanya. Seperti kita ketahui bersama, pihak FBI belum lama ini sempat bersitegang dengan Apple karena masalah ini. FBI harus meminta pertolongan dari pihak ketiga hanya untuk membuka security iPhone milik seorang tersangka teror penembakan, yang mana dalam hal ini Apple secara terang terangan menolak bekerja sama.

Leonardo Fabreti sepertinya tidak mau berputus asa. Beliau menghubungi perusahaan yang banyak disebut berhasil menolong FBI sebelumnya. Disebutkan juga perusahaan itu memberikan persetujuan akan menolong Leonardo untuk membuka iPhone milik anaknya. Pria asal Italia ini menambahkan, “bila menolak untuk membuka iPhone mendiang anak saya, setidaknya perusahaan besar seperti Apple mau menyumbang donasi untuk korban penyakit kanker, atau mau membuat penelitian akan solusi mengenai privasi agar dapat mudah diterapkan pada semua kebutuhan penggunanya”.















