Hands-On Tablet Grafis: Wacom Intuos Comic
Hasil Uji
Tablet grafis yang satu ini memang berdimensi kecil, tetapi ketika digunakan, Wacom Intuos Comic terasa luas berkat Mapping pada software bawaan yang mampu menangkap besar resolusi layar monitor yang digunakan untuk dimaksimalkan kepada permukaan gambar pada tablet grafis. Ketika menggunakan tablet grafis ini, tidak ada kesulitan akan “ruang gambar” yang sempit karenanya.

Dengan pen pressure 1024, Wacom Intuos Comic nyaman untuk digunakan layaknya sebuah pena/pensil untuk menggambar. Tidak ada perasaan lag ketika digunakan, dan presisi yang diberikan juga tepat sasaran. Kecepatan pointer juga bisa diatur sedemikian rupa melalui software bawaannya, sehingga bisa memaksimalkan kenyamanan penggunanya.
Touchpad pada tablet grafis ini juga cukup nyaman ketika digunakan sebagai ganti mouse alih-alih harus setiap kali berganti dari pen stylush ke mouse. Walau awal digunakan, kami harus melakukan penyesuaian lebih dahulu serta melakukan setting ulang kecepatan pointer dan sebagainya untuk bisa digunakan secara maksimal. Dan disayangkan ketika kami mencoba gesture ini ketika sudah membuka aplikasi gambar yang kami miliki, touchpad tidak bisa digunakan di dalam aplikasi tersebut.
Kesimpulan

Ketika berbicara tentang tablet grafis, nama Wacom memang sudah menjadi nama yang langsung teringat pertama kali. Seperti seri Intuos sebelumnya, Wacom Intuos Comic turut menghadirkan kenyamanan pengoperasian dengan presisi yang lebih baik. Walau berdimensi kecil, bukan berarti “ruang gambar” yang bisa dijangkau oleh pen stylush juga menyempit, sebaliknya malah terasa luas. Menggunakan tablet grafis yang satu ini terasa tak jauh berbeda ketika hendak menggambar menggunakan kertas dan pensil, dengan tingkat kenyamanan hampir sama.
Fitur-fitur shortcut dan gesture dari Multi-Touch juga membantu pengguna untuk bisa mengoperasikan baik tablet grafis maupun komputer di satu buah perangkat Wacom Intuos Comic. Memang membutuhkan pembiasaan untuk bisa menggunakan Multi-Touch sebagai ganti touchpad laptop atau mouse, serta tidak semua gesture tersebut bisa berjalan lancar ketika digunakan di aplikasi lain, tetapi Wacom telah memberikan sebuah opsi menarik agar pengguna tak perlu menggunakan tablet grafis beserta mouse/touchpad laptop secara bergantian, tanpa perlu berganti-ganti ke mouse atau touchpad laptop terus-menerus.
Seperti seri sebelumnya, Wacom Intuos Comic juga memberikan opsi untuk berfungsi secara wireless tanpa perlu pengguna kesulitan untuk menghubungkannya dengan kabel ke PC. Walau agak disayangkan, opsi wireless ini membutuhkan perangkat aksesoris yang dijual terpisah. Walau mungkin tak menjadi masalah bagi beberapa pengguna, opsi wireless ini sangat menarik untuk mobilitas yang lebih tinggi.
Harga jual untuk Wacom Intuos Comic ini sebesar US$ 99 atau Rp 2.170.000 untuk harga resmi pt. Datascrip. Terdengar cukup tinggi untuk sebagian masyarakat, akan tetapi harga yang masuk akal untuk performa, fitur, software komik gratis dan berbagai layanan pendukungnya, serta untuk aset jangka panjang seorang artis.

Kelebihan:
+ ramping dan ringkas
+ walau dimensi kecil, “ruang gambar” bisa terasa luas
+ performa oke tanpa terasa lag
+ fitur Multi-Touch
+ software komik gratis (Clip Studio Paint Pro dan Anime Studio)
Kekurangan:
– Wireless membutuhkan aksesoris yang dijual terpisah
– Multi-Touch tidak maksimal ketika digunakan di dalam aplikasi/software, dan butuh penyesuaian lebih dulu untuk bisa berfungsi seperti touchpad/mouse
Key Spec:
Produk | Wacom Intuos Comic CTH-490 (Small) |
Distributor | pt. Datascrip
HEAD OFFICE & SHOWROOM |
Dimensi | 210 x 169 x 11 mm |
Active Area | 152 x 95 mm (6.0 x 3.7 in) |
Pressure Level | 1024 |
Harga | Rp 2.170.000,- |