Separuh Traffic Internet Datang dari Bot
Device Atlas, perusahaan yang berkecimpung di dunia analisis traffic Internet, menyatakan bahwa separuh traffic Internet ternyata datang dari bot. Jenis bot yang menjadi “pengguna” Internet ini pun cukup beragam, termasuk bot “resmi” maupun yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu dengan kepentingan yang merugikan pihak lain. Pernyataan ini didasari penelusuran yang mereka lakukan pada kuartal pertama tahun 2016 lalu. Sayangnya, tidak disebutkan skala dan jangkauan dari penelusuran yang dilakukan oleh Device Atlas ini.

Berdasarkan penelusuran Device Atlas tersebut, jumlah traffic dari bot dilaporkan mencapai 48% dari keseluruhan traffic Internet. Sebagian traffic tersebut berasal dari web crawler yang umum digunakan penyedia search engine, seperti Google. Namun, sebagian lain dari bot yang ada digunakan oleh pihak tertentu untuk melakukan berbagai hal, termasuk yang menimbulkan kerugian bagi pemilik situs.
Penggunaan bot untuk menimbulkan kerugian, langsung maupun tidak, memang bukanlah hal yang tidak terprediksi sebelumnya. Namun, hal ini sudah menunjukkan bahwa bot di Internet sendiri sudah berevolusi, dari yang semula hanya beroperasi secara pasif, ke yang beroperasi secara aktif, bahkan meniru pola manusia dalam menjelajahi Internet. Bot aktif seperti ini bisa digunakan untuk berbagai hal, termasuk melakukan serangan ke suatu situs, dengan harapan agar situs menjadi sulit diakses secara normal oleh pengguna yang sesungguhnya.
Beberapa penyedia layanan analisis traffic memang telah mengimplementasikan mekanisme deteksi bot. Umumnya, mekanisme ini bisa mempelajari dan mendeteksi bot dari traffic yang masuk, sehingga angka yang ditampilkan di hasil analisis umumnya sudah tidak menyertakan sebagian besar traffic dari bot. Namun, dengan makin berkembangnya bot, penyedia layanan analisis tentunya harus makin aktif mengembangkan mekanisme deteksi bot mereka, sehingga tidak kalah dengan bot yang semakin canggih.














