Ericsson: Pengguna Smartphone di Indonesia Suka Menonton Video Streaming

Pada Kamis (16/6), Ericsson memaparkan Mobility Report untuk Juni 2016, di mana laporan tersebut memberikan data mengenai penetrasi pelanggan mobile broadband, mobile smartphone, pertumbuhan network dan mobile broadband serta kencederungan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dengan smartphone atau perangkat gadgetnya. Dalam laporan tersebut, untuk akvitias di Indonesia, terlihat bahwa mayoritas pengguna smartphone di Tanah Air ini senang menonton video di YouTube.
“Indonesia memiliki angka pelanggan smartphone yang tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania, dengan terdapat hampir 100 juta pengguna di tahun 2015 kemarin. Dengan angka ini, diprediksi bahwa pengguna di Indonesia akan tumbuh hingga lebih dari 250 juta pelanggan di akhir 2021 mendatang. Sementara di tahun 2018 nanti, diprediksi bahwa lebih dari 50% pengguna di Indonesia akan memiliki smartphone alih-alih feature phone atau lainnya.” Jelas Thomas Jul, Presiden Direktur Ericsson Indonesia.
Tingkat penetrasi pelanggan mobile broadband Indonesia sendiri telah mencapai hampir 60%, di mana mayoritas penggunanya menggunakan aplikasi YouTube, WhatsApp, dan BBM pada aktivitas setiap harinya. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa pengguna di Indonesia sudah memahami tentang teknologi smartphone, dan aplikasi video streaming yang menjadi salah satu hiburannya. Peningkatan menonton video streaming ini terjadi terutama di kalangan anak muda dengan sebagian besar merupakan penonton natives. Hal ini sendiri mengindikasikan adanya pergeseran dalam tingkah laku penggunaan smartphone.
Berdasarkan hasil wawancara face-to-face yang dilakukan oleh Ericsson ConsumerLab, menganalisa bahwa 2 dari 10 pengguna smartphone menggunakan smartphone untuk melakukan aktivitas media sosial, instant messaging, serta video sosial. Sementara pertumbuhan mobile broadband dan lalu lintas WiFi di tahun 2016 dibandingkan dengan tahun lalu, meningkat hingga 80% dengan peningkatan tertinggi terdapat di Asia Tenggara dan Oceania. Untuk di Indonesia sendiri, pertumbuhan mobile broadband dan WiFi membutuhkan para provider lokal untuk terus melanjutkan pengujian operator untuk bisa memperluas spektrum dan bisa memberikan data yang besar.














