Intel Resmikan Prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake”

Babak baru produk prosesor dari Intel akhirnya dimulai pada penghujung bulan Agustus 2016. Intel akhirnya meresmikan hadirnya gelombang pertama lini prosesor Core i 7th Generation mereka berbasiskan arsitektur CPU Kaby Lake. Pada gelombang pertama, prosesor Core i 7th Generation akan difokuskan pada lini U-Series dan Y-Series dimana umum digunakan pada perangkat notebook/laptop hemat daya dengan form factor ultra-thin dan 2-in-1. Sementara itu untuk sistem performa tinggi baik di platform desktop maupun notebook/laptop, bersiaplah untuk gelombang kedua dibulan Januari.

Prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” merupakan tahap optimalisasi dari skema PAO (Process-Architecture-Optimization) milik Intel. Pada tahap ini Intel melakukan penyempurnaan tidak hanya pada arsitektur CPU tetapi juga pada proses fabrikasi. Intel menyebut 14 nm+ (14 nanometer plus) untuk proses fabrikasi pada prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake”.

Optimalisasi tersebut memungkinkan prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” mencapai clock speed lebih tinggi dimana hal ini dapat diartikan meningkatnya performa komputasi. Menariknya, peningkatan tersebut TIDAK membuat nilai TDP prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” turut meningkat dibandingkan pendahulunya (Skylake).

Pengujian internal oleh Intel menunjukkan prosesor Core i7 7500U unggul sekitar 12% di atas i7 6500U pada benchmark SYSmark 2014 dan unggul sekitar 19% pada benchmark WebXPRT 2015.


Prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” dilengkapi IGP berbasiskan arsitektur Processor Graphics Gen9 atau serupa seperti milik Skylake. Oleh karena itu, IGP Kaby Lake seharusnya menawarkan performa grafis kurang lebih setara dengan IGP Skylake jika keduanya memiliki nilai clock speed yang sama. Walaupun begitu pada Core i 7th Generation “Kaby Lake”, Intel meningkatkan kemampuan Media Engine sehingga lebih baik dalam menangani konten video. Intel bahkan menambahkan unit khusus pada area hardware IGP Core i 7th Generation “Kaby Lake” yang disebut Fixed Function Media Engine.


Fixed Function Media Engine memungkinkan IGP Core i 7th Generation “Kaby Lake” menangani proses encode video HEVC 10-bit dan VP9 (YouTube-format) 8-bit. Alhasil proses konversi video menjadi format tersebut kini dapat diakselerasi dengan mengaktifkan teknologi Intel Quick Sync. Sementara itu kemampuan proses decode ditingkatkan hingga video HEVC 10-bit dan VP9 10/8-bit.

Hadirnya Fixed Function Media Engine tampaknya memungkinkan proses video playback tidak perlu tergantung pada komponen lain seperti unit CPU x86-64 sehingga dapat diistirahatkan untuk memangkas penggunaan daya listrik. Intel sendiri memiliki klaim daya tahan baterai hingga 9,5 jam saat perangkat Core i 7th Generation “Kaby Lake” digunakan untuk melakukan streaming video 4K HEVC 10-bit. Sementara untuk streaming video 4K VP9, daya tahan baterai mencapai 7 jam.