Bincang Singkat dengan Chief Technology Officer LINE, Park Euivin
Dalam ajang LINE Developer Day 2016 yang memiliki jadwal cukup padat, para media diberi kesempatan untuk bisa berbincang langsung dengan Park Euivin, Chief Technology Officer (CTO) sekaligus Senior Vice President dari LINE yang hadir dalam acara yang sama untuk memberikan kata pembuka beserta keynote besar akan hal-hal apa yang akan didiskusikan selama acara berlangsung.

Park Euivin, sebelum bergabung dengan LINE, di tahun 2002 bergabung dengan Neowiz Games Corporation di mana ia bekerja dan belajar mengenai pengembangan game. Setelahnya, ia bergabung di “1noon” (sekarang NAVER Corportation) di tahun 2005, kemudian bergabung dengan NHN Japan di tahun 2007. Tidak lama, ia pun ditransfer menuju NAVER Jepang pada bulan November di tahun yang sama, dan ditunjuk sebagai Senior Vice President LINE Corporation di tahun 2013. Lalu di bulan April tahun 2014, ia juga ditunjuk sebagai CTO LINE dengan masih memegang titel Senior Vice President. Dengan jabatan-jabatan tersebut, Park Euivin pun lebih bertanggung jawab untuk melihat dan mengembangkan untuk aplikasi utama dari LINE.
Q: “Anda memiliki jabatan sebagai CTO sekaligus Senior Vice President di LINE, dan kami yakin bahwa sangat jarang memiliki seorang wanita untuk bisa menjabat tinggi seperti ini terutama di perusahaan teknologi. Bagaimana pendapat Anda tentang peran perempuan di dalam lingkup kerja LINE sendiri?”
A: “Saya rasa peran perempuan di dalam ranah bidang teknologi sudah semakin meningkat pesat dan semakin berkembang. Rasanya saya sudah bukan yang menjadi orang pertama yang memiliki jabatan tinggi dan juga seorang wanita, tapi hal ini menjadi kebanggan tersendiri bagi saya. Walau begitu, saat ini kami sendiri juga telah memiliki sebagian pekerja wanita untuk bidang teknologi yang tersebar di beberapa negara cabang LINE, untuk bisa menyamakan kesetaraan antara pria dan wanita dalam bidang pekerjaan ini.”
Q: “LINE sebagai salah satu aplikasi messaging populer, pastinya mengetahui bahwa Anda menghadapi berbagai jenis aplikasi sejenis yang juga tidak kalah populernya di kalangan pengguna smartphone. Bagaimana LINE menyikapi hal tersebut?”
A: “Ya, saya tahu bahwa ada begitu banyak aplikasi messaging yang serupa seperti LINE. Saya tidak akan menyebutkan namanya karena pasti Anda sudah mengetahui apa saja aplikasi yang dimaksud, tetapi kami dari LINE tetap optimis untuk bisa terus berkembang dan memberikan fitur atau layanan yang menarik bagi pengguna kami. Terlebih, ada beberapa fitur kami yang kami kembangkan dan luncurkan lebih dulu sebelum aplikasi lain “meniru” layanan kami, jadi kami sebenarnya cukup bangga bisa jadi pioneer dalam hal ini.”
Q: “Salah satu keynote yang Anda berikan di pagi hari ini, menyebutkan tentang bagaimana LINE akan menanggapi tren Internet of Things dengan LINE Beacon. Apakah bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai apa saja yang akan LINE lakukan untuk mulai masuk ke dalam ranah IoT tersebut?”
A: “Internet of Things bagi LINE merupakan salah satu topik yang penting bagi kami dan akan kami terus coba tuju dengan pengembangan seperti misalnya menggunakan LINE Beacon. Platform Beacon ini, walau masih berupa konsep, bisa juga digunakan untuk misalnya menanamkannya ke dalam mainan untuk bisa terhubung dengan smartphone atau perangkat mobile. Kami akan terus mengembangkan berbagai konsep dan mencoba merealisasikan IoT ini dengan LINE.”
Q: “Soal seputar layanan LINE, ada beberapa fitur LINE yang nampaknya tidak hadir di Indonesia tetapi ada di negara lainnya. Mengapa demikian?”
A: “Untuk bisa memberikan fitur atau layanan, kami membutuhkan observasi dan survei mengenai apa yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna di satu negara. Kami melihat bahwa setiap negara memiliki kebutuhan yang saling berbeda satu dengan yang lain, sehingga kami pun memberikan fitur dan layanan tersebut sesuai dengan yang diminta atau dibutuhkan oleh para penggunanya. Seperti misalnya, pasar Indonesia menurut kami merupakan pasar yang penting bagi pertumbuhan LINE, bahkan kami lebih sering melakukan observasi terhadap pengguna di Indonesia ketimbang pengguna kami misalnya di Amerika, dan kami akan terus memberikan layanan atau fitur sesuai dengan apa yang diminta lebih dulu.”
Q: “Apakah ada rencana LINE untuk masuk ke dalam ranah hardware, seperti misalnya membuat sesuatu seperti smart band, smartwatch atau sejenisnya?”
A: “Untuk saat ini, belum ada rencana masuk ke dalam hardware atas fokus kami lebih tertuju kepada software. Tapi apabila ada kesempatan dan kami bisa menemukan mitra yang tepat untuk membangun sebuah hardware, bisa jadi kami akan mencoba kesempatan tersebut dengan tetap menghubungkan perangkatnya untuk bisa terhubung dengan LINE.”
Q: “Salah satu pembaca kami ingin bertanya mengenai LINE for Windows, di mana sepertinya layanan dan fitur dalam platform ini lebih terbatas ketimbang LINE untuk Android atau iOS. Apakah LINE memiliki rencana untuk melakukan update fitur dan layanan sehingga bisa lebih baru dan fleksibel seperti yang ada di Android atau iOS?”
A: “Untuk masalah update, memang kami lebih memberikan prioritas kepada smartphone-smartphone atau perangkat yang memiliki permintaan lebih tinggi, misalnya Android Phones atau Apple Phones. Sementara Windows Phones atau bahkan BlackBerry menurut kami masih belum memiliki permintaan yang sangat tinggi di pasaran, terlebih populernya Android dan iOS di pasaran. Tapi kami memiliki rencana untuk memberikan update aplikasi LINE for Windows tersebut ke depannya.”
Q: “Apakah ada rencana aplikasi atau layanan LINE baru yang akan hadir di Indonesia nantinya?”
A: “Saya belum bisa menyebutkan apa saja yang akan kami berikan untuk pengguna di Indonesia. Bukan tidak ada, tetapi belum bisa, apalagi perkembangan di Indonesia bisa terbilang sangat pesat.” (tertawa) “Tapi pastinya, salah satu yang akan kami hadirkan adalah LINE LIVE, dan beberapa fitu eksklusif untuk pengguna Indonesia. Kami punya beberapa rencana untuk pasar Indonesia, tunggu saja tanggal mainnya.”