Grab Investasikan 700 Juta USD Untuk 4 Tahun Kedepan

Grab, platform aplikasi transoprtasi yang kian berkembang di Asia Tenggara, baru-baru ini mengumukan MasterPlan 2020 bertajuk ‘Grab 4 Indonesia’, dimana program ini didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) Indonesia. Rencananya Grab akan menginvestasikan dana senilai USD 700 juta di tanah air, hingga tahun 2020 mendatang.
Model bisnis Grab tidak hanya member solusi untuk sarana transportasi, tapi juga telah meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia dalam segi pendapatan,” ujar Menkominfo Rudiantara.
Adapun MasterPlan dari Grab untuk empat tahun kedepan, terdiri dari tiga aspek antara lain:
– Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan SDM; dimana Grab akan membangun R&D Center di Indonesia yang akan menyerap 150 Engineer dalam dua tahun mendatang. R7D akan difokuskan untuk mengembangkan solusi dan inovasi khusus yang ditujukan untuk pasar Indonesia. Termasuk juga penyesuaian dengan aturan lalu-lintas baru yang berlaku.
– Investasi Technoprenurship untuk kepentingan sosial, Grab akan membuka kesempatan bekerja sama dengan startup atau technopreneur yang memiliki aspirasi sosial agar mendorong masyarakt untuk beralih ke ekonomi digital. Pendanaan akan berfokus pada industri layanan mobile dan teknologi di kota-kota kecil yang belum terjangkau manfaat dari ekonomi digital
– Memperluas akses pembayaran mobile dan kesempatan pembiayaan; saat ini Grab telah menyediakan sistem pembayaran non tunai seperti GrabPay Credits dan juga telah menjalin kerjasama dengan bank termasuk Mandiri dengan solusi E-Cash, serta platform pembayaran E-Money dengan Lippo Group dan NobuBank. Grab akan terus memperluas sistem pembayaran mobile dengan berbagai mitra pendaanan lain. Grab juga akan memberikan kesempatan bagi para mitra driver untuk mendapatkan pendanaan, sehingga bisa membangun micro-enterpreneurs.
“MasterPlan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ merupakan bukti dari iklim bisnis di Indonesia yang kondusif. Kami menyambut perushaan seperti Grab yang ingin berkontribusi untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, untuk semakin memperkuat daya saing Indonesia di Pasar Global,” ujar Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)