Eksekusi Medali Daur Ulang Olimpiade 2020 Dimulai April 2017

Sejak sidang IOC ke-125, Tokyo dinobatkan akan menjadi kota Tuan Rumah dari Olimpiade 2020 mendatang yang akan diadakan tepatnya di tanggal 24 Juli-9 Agustus 2020. Tentu saja untuk menyambut hal ini, pihak penyelenggara sekaligus warga Jepang turut membantu dalam proses Olimpiade tersebut nantinya, termasuk membantu pembuatan medali untuk para juaranya.
Dilaporkan dari The Japan Times, medali yang akan digunakan untuk Olimpiade 2020 mendatang akan dibuat dari gadget bekas yang didaur ulang. Pihak komite dan organisasi telah bekerja sama dengan NTT Docomo serta Japan Environmental Sanitation Center untuk mengumpulkan koleksi besar dari gadget bekas ini dengan harapan bisa mengumpulkan sebanyak 2 ton perangkat elektronik yang bisa didaur ulang.
Kohei Uchimura, peraih 3 medali emas Olimpiade dalam kategori pesenam mengatakan bahwa hal ini penting untuk mengingatkan para generasi muda dan masa depan akan pentingnya pengolahan sampah dan bagaimana tidak seharusnya hal tersebut dibiarkan begitu saja. “Medal Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade akan dibuat berdasarkan para pemikiran dan apresiasi masyarakat untuk menghindari sampah yang tidak perlu. Saya rasa ada pesan yang penting dari ini untuk generasi di masa depan.”
Pengumpulan gadget bekas ini akan dimulai pada April mendatang, di mana akan ada boks khusus untuk mengumpulkannya diletakan di seluruh toko dan kantor lokal dari telekomunikasi tersebut. Pihaknya akan berhenti mengoleksi perangkat elektronik jika kuota sudah tercapai untuk membuat setidaknya 5.000 buah medali untuk Olimpiade 2020 nanti.
Ide menggunakan barang bekas sebagai medali ini bukanlah yang pertama kali dicanangkan. Sebelumnya, ide yang sama tercetus di Olimpiade 2010 dengan menggunakan papan sirkuit bekas. Kini, Olimpiade 2020 akan menjadi Olimpiade pertama dengan medali menggunakan barang bekas yang didaur ulang.














