Review Prosesor Core i7-8700K “Coffee Lake”

Reading time:
October 5, 2017

Platform Pengujian

Berikut spesifikasi dari sistem kami gunakan untuk pengujian ini:

Sistem 1

  • Prosesor: Core i7-8700K
  • Motherboard: Gigabyte Z370 Aorus Gaming 7
Testbed - Core i7-8700K

Sistem 2

  • Prosesor: Core i7-7700K
  • Motherboard: Gigabyte Z270 Aorus Gaming 7
Testbed - Core i7-7700K

Komponen Umum

  • RAM: G.SKILL Trident Z DDR4-3600 (2x 8 GB)
  • Graphics Card: GeForce GTX 1080 FE
  • SSD: Samsung 950 Pro M.2 256 GB
  • PSU: Corsair CX500
  • HSF: PC Cooler S90D
  • OS: Windows 10 Enterprise Edition
  • Monitor: AOC i2267F-Wh

Tim Jagat Review ingin mengucapkan terima kasih untuk Gigabyte & PT Nusantara Jaya Teknologi untuk dukungan mereka dalam artikel review Core i7-8700K ini.

Penjelasan Konfigurasi RAM

Seperti yang kami sebutkan di halaman sebelumnya, Core i7-8700K ini menawarkan dukungan “resmi” untuk DDR4-2666, meningkat dari DDR4-2400 yang secara “resmi” didukung oleh Core i 7th Gen. Namun, bila kami melakukan pengujian dengan menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk kedua sistem, beberapa skor benchmark akan terpengaruh perbedaan kecepatan RAM tersebut. Oleh karena itu, untuk pengujian kali ini, kami akan menggunakan konfigurasi DDR4-2400 (CL 15 15-15-36 1T) untuk kedua sistem, untuk mengurangi perbedaan performa yang lebih disebabkan perbedaan kecepatan RAM.

Testbed - RAM

DDR4 kit yang kami gunakan untuk pengujian kali ini memang menawarkan kecepatan hingga DDR4-3600. Namun, kali ini kami tidak akan menjalankan RAM tersebut di kecepatan sesuai XMP 2.0-nya tersebut, hanya di DDR4-2400.

Screenshot (260)

Metode Pengujian

Kami menggunakan beberapa aplikasi benchmark dan aplikasi produktivitas untuk melihat kemampuan dari Core i7-8700K, bila dibandingkan dengan prosesor Core i7-7700K. Selain itu, kami juga menguji prosesor-prosesor tersebut di beberapa game. Pengambilan data untuk ketiga prosesor tersebut kami lakukan dalam rentang waktu yang sama. Berikut ini adalah penjelasan terkait benchmark dan game yang kami gunakan.

Benchmark

Berikut daftar benchmark yang kami gunakan:

  • Cinebench R15
  • Geekbench 3
  • HWBOT X265 2.0
  • HWBOT Realbench
  • Blender 2.78a & Blenchmark 1.0.6
  • 3DMark Fire Strike
  • 3DMark Time Spy
Untitled-1

Berbagai aplikasi tersebut kami rasa cukup bisa memberikan gambaran terkait performa yang ditawarkan oleh ketiga prosesor dalam pengujian kali ini. Untuk Cinebench R15, kami akan menampilkan skor single core dan multi core yang dicatatkan ketiga prosesor, sementara di Geekbench 3 kami akan menampilkan skor single core, multi core, dan memory – multi core. Di HWBOT Realbench, kami akan melakukan pengujian untuk skenario Image Editing dan H264 Video Encoding, dan menampilkan waktu yang dibutuhkan sistem untuk menjalankan tugas tersebut. Sementara di HWBOT X265 2.0, kami akan menampilkan fps yang dicatatkan oleh sistem. Sedangkan untuk Blender 2.78a, kami menggunakan add-on Blenchmark 1.0.6.

3DMark juga kami gunakan dalam pengujian kali ini, yaitu dengan benchmark Fire Strike dan Time Spy. Keduanya menurut kami sudah sangat mewakili kebutuhan untuk era saat ini, di mana Fire Strike mewakili kebutuhan untuk game-game DirectX 11, sementara Time Spy untuk game-game DirectX 12.

Game

Berikut daftar game yang kami gunakan:

  • GTA V
  • Battlefield 1
  • Dota 2
  • Ashes of the Singularity
Untitled-2

GTA V dan Battlefield 1 dimainkan seperti biasa kemudian di-capture framerate + frametime-nya oleh tool FRAPS untuk mengambil nilai average FPS dan 99th percentile FPS (1% Minimum FPS). Sedangkan untuk Ashes of the Singularity, kami memanfaatkan tool benchmark yang ada di dalam game tersebut, dan menjalankannya di mode DirectX 12. Sementara untuk Dota 2, kami menggunakan sebuah replay pertandingan kompetitif dan memutar ulang scene yang menyuguhkan aksi pertempuran antar hero dalam rentang waktu kurang lebih 60 detik, dengan framerate + frametime dicatat juga menggunakan tool FRAPS.

Tambahan: Sekilas mengenai FPS dan Frame Time

Ada beberapa skenario pengujian dalam gaming yang menghasilkan variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh penghitungan average FPS(frame per second) saja. Kejadian ini membuat kami memutuskan untuk melihat data Frametime log. Frametime adalah waktu dimana 1 (satu) frame akan di-render oleh sistem, biasanya dalam satuan milliseconds (ms). Selama ini kami menggunakan FPS (Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Namun, ada kalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.

Umumnya, waktu render yang jauh berbeda antar frame, misal frame pertama dirender pada 16.7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7 ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.

Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000/Frametime, frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )

  • 120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
  • 60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
  • 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
  • 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)

Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.

Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara mudah untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari beberapa tool seperti OCAT, Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sekumpulan data frame time (a.k.a 99th percentile).

Tentunya, PC yang nilai ‘1% minimum FPS’-nya jauh lebih rendah dari FPS rata-rata, pastinya akan mengalami ketidaknyamanan berupa berbagai kejadian ‘stutter’ dalam game.

[caption id="attachment_12286" align="aligncenter" width="500"]Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan 'spike' yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan ‘spike’ yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung[/caption]

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Bodi Axioo Hype-R X8 OLED Form Factor Clamshell atau Laptop…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Bodi Acer Swift Go 14 AI Form Factor Clamshell atau…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…

Gaming

November 17, 2025 - 0

Escape from Tarkov Akhirnya Berikan Tutorial untuk Pemain Baru

Siapa sangka, butuh waktu satu dekade untuk Escape from Tarkov…
November 17, 2025 - 0

Horizon Steel Frontiers Gunakan AI Secara Agresif dalam Pengembangannya

Tim developer Horizon Steel Frontiers akui gunakan begitu banyak teknologi…
November 17, 2025 - 0

Krafton Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela Setelah Umumkan Fokus “AI First”

Krafton menawarkan skema pengunduran diri sukarela bagi seluruh karyawan setelah…
November 15, 2025 - 0

Crystal Dynamics Kembali Lakukan PHK untuk Ketiga Kalinya di 2025

Crystal Dynamics lakukan PHK ketiga di 2025 demi reorganisasi dan…